PPIH Siapkan Enam Klinik Satelit di Mina

id haji, klinik, kesehatan

Mekkah, (Antara Sumbar) - Tim Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi menyiapkan enam klinik satelit di Padang Arafah untuk mengantisipasi gangguan kesehatan terhadap jamaah haji selama puncak haji wukuf pada 11 September.

"Sampai Kamis dini hari tadi, Alhamdulillah semua perlengkapan obat-obatan sudah ditaruh di tempat masing-masing," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Muchtaruddin Mansyur di Kantor Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi, Kamis.

Setiap klinik dilengkapi dengan tempat tidur, oksigen konsentrat dan obat-obat pertolongan pertama terutama untuk penyakit jantung, pernafasan dan percernaan yang banyak diderita jamaah. "Disiapkan juga pertolongan untuk dehidrasi. Juga infus," ujarnya.

Ke enam klinik satelit itu, kata dia, ditempatkan tersebar secara geografis di seluruh wilayah pemondokan jamaah Indonesia.

Untuk mendukung klinik satelit dan mencegah penumpukan pasien maka di Arafah tim kesehatan PPIH juga menyediakan klinik di setiap maktab atau kawasan pemondokan. Total terdapat 52 maktab yang menaungi jamaah haji Indonesia.

"Di setiap maktab kita itu menyediakan satu klinik yang nanti akan dikelola oleh kelompok Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)," katanya.

Klinik maktab, tambah dia, difasilitasi dengan minimal tiga tempat tidur.

Pembangunan klinik maktab dan satelit di Arafah adalah untuk membuat sistematika rujukan yang jelas sehingga seluruh jamaah dapat terlayani.

"Sebetulnya perbedaan pada tingkatan layanan. Kita harapkan ini sebagai satu kegiatan yang berjenjang dalam bentuk rujukan. Klinik di maktab sebagai klinik pertama untuk mendekatkan ke jamaah untuk penyakit-penyakit yang pertama dikeluhkan oleh jamaah," katanya.

Bila diperlukan, jelas Muchtaruddin, jamaah dapat dirujuk ke klinik satelit atau bahkan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah.

"Sehingga tidak tersentralisir dan mempermudah jamaah untuk mendapatkan layanan. Karena kalau misalnya selama ini tersentralisir di KKHI, itu kan jauh jaraknya dari maktab-maktab ke KKHI. Tapi, dari klinik maktab ke klinik satelit, itu Insyaallah jamaah tidak harus bersusah payah untuk mencari dan mencapainya," katanya.

Klinik maktab, tambah dia, diperkuat oleh minimal sekitar enam sampai delapan tim. Setiap tim terdiri dari satu dokter dan dua perawat.

Klinik satelit, tambah dia, dikelola oleh tim kesehatan Mekkah dan Madinah sedangkan tim kesehatan Jeddah mengelola KKHI.

Untuk musim haji kali ini, Muassasah --pihak swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji-- telah memberi akses pada 27 ambulans untuk digunakan selama ibadah dj Arafah. Tujuh ambulans di antaranya digunakan untuk evakuasi jamaah meninggal dunia. (*)