Kontes Domba-Kambing Di Istana Bogor

id Kontes domba

Bogor, (Antara Sumbar) - Kementerian Pertanian menyelenggarakan kontes domba garut dan kambing yang dijadwalkan dihadiri Presiden Joko Widodo di Istana Bogor dalam memperingati puncak Bulan Bhakti Peternakan 2016.

"Untuk menjaring domba dan kambing berkualitas serta meningkatkan kebanggaan peternak, dilakukan kontes domba sebanyak 875 ekor," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Istana Bogor, Sabtu.

Amran mengatakan Kementan bertekad untuk memberikan perhatian serius terhadap kualitas domba dan kambing yang terbukti dari meningkatnya populasi sebesar 5,8 persen dalam kurun waktu 2011-2015.

Menurut dia, perkembangan domba saat ini semakin baik dilihat dari jumlah domba di Indonesia mencapai 17 juta ekor dan kambing sebanyak 19 juta ekor.

"Insya Allah tahun depan kami mendorong untuk ekspor," ujar Amran.

Acara ini dihadiri sekitar 1.000 peserta dari berbagai lapisan, mulai dari Kepolisian RI, Komisi IV DPR RI, Gubernur Provinsi Jawa Barat, DPRD Provinsi Jawa Barat, para bupati/walikota se-provinsi Jawa Barat, DPRD Kota Bogor, peternak domba dan kambing, serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan seluruh Indonesia.

Nawa Cita Kabinet Kerja tentang kedaulatan pangan, produktivitas rakyat dan kemandirian ekonomi, digunakan sebagai acuan kebijakan pengembangan komoditas domba dan kambing sebagai sumber protein hewani.

Pada 2015, populasi ternak domba dan kambing mencapai 36 juta ekor dengan dipelihara sederhana skala rumah tangga peternak (kurang dari 10 ekor) di seluruh wilayah Indonesia didominasi Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pertumbuhan populasi ternak tersebut diprediksi akan meningkat pada periode lima tahun berikutnya pada 2017-2021.

Berdasarkan proyeksi FAO-OECD Agriculture Outlook 2015-2025, konsumsi daging lokal diperkirakan mencapai 35,3 per kapita/tahun dari 1,3 kg pada 2015.

Walaupun daging domba dan kambing tidak termasuk dalam pangsa produk yang diperdagangkan secara global, komoditas ini mempunyai segmentasi pasar global yang sangat menjanjikan untuk pemenuhan tertentu seperti ritual keagamaan di wilayah Asia, Afrika dan Pasifik. (*)