Legislator Desak Pemkot Benahi Rumah Kelahiran Pahlawan

id Renovasi, Rumah, Bagindo Aziz Chan

Padang, (Antara Sumbar) - Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Maidestal Hari Mahesa mendesak pemerintah setempat segera membenahi rumah kelahiran pahlawan nasional yakni Bagindo Aziz Chan di kawasan Alang Laweh Koto, Kecamatan Padang Selatan.

"Padahal pemkot sudah berencana menjadikan rumah kelahiran itu jadi museum sejarah, namun hingga saat ini belum ada realisasinya," kata dia di Padang, Jumat.

Menurutnya, sebelumnya pernah ada anggaran untuk merenovasi kediaman mantan wali kota Padang itu sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan Bagindo Aziz Chan sebagai pahlawan nasional dan memperingati jasanya.

Namun, dana yang dianggarkan tersebut dinilai tidak sebanding dengan hal-hal yang telah dilakukan pemkot untuk membenahi dan menata ulang rumah kelahiran tersebut, bahkan nama besar Bagindo Aziz Chan sangat bertolak belakang dengan kondisi rumah tersebut.

Ia menilai kondisi rumah itu saat ini sangat memprihatinkan, bahkan terlihat kondisi pagar yang seadanya, halaman yang tidak ada seninya serta bagian belakang rumah yang rusak dan ditumbuhi semak belukar.

"Kalau memang akan dijadikan museum, harusnya pemkot memikirkan dan merancang rumah tersebut agar memiliki daya tarik tersendiri, baik bagi masyarakat setempat maupun wisatawan yang berkunjung," jelasnya.

Ia menyampaikan, seharusnya pemerintah setempat dapat belajar dari hal-hal yang dilakukan Pemkot Bukittinggi dalam menata rumah kelahiran Bung Hatta yang saat ini merupakan suatu museum yang tertata rapi dan dikunjungi banyak wisatawan, baik lokal maupun asing.

Apalagi di rumah kelahiran Bung Hatta itu terlihat dokumentasi-dokumentasi perjuangannya sebagai proklamator RI serta foto dirinya bersama guru, kerabat dan sebagainya. Begitu pula terdapat beberapa benda peninggalan keluarga Bung Hatta yang masih disimpan dengan baik sehingga ada nilai sejarahnya.

Maidestal berharap Pemkot Padang bisa melakukan hal serupa pada rumah kelahiran dan kediaman Bagindo Aziz Chan tersebut, termasuk dengan menyediakan dan melengkapi segala sesuatu terkait sejarahnya. Penataan kembali itu juga termasuk petunjuk akses jalan menuju rumah tersebut.

"Pemkot harus dapat menata lokasi tersebut semenarik mungkin tanpa menghilangkan ciri khas atau keasliannya," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Padang Medi Iswandi menyampaikan bangunan rumah kelahiran Bagindo Aziz Chan itu sudah direncanakan menjadi museum pada 2017.

Menurutnya, permasalahan saat ini ialah menyangkut aset karena apalagi bangunan tersebut bukan aset pemerintah daerah, maka secara aturan pembenahan tidak bisa dibiayai dari APBD Padang.

"Aturan inilah yang cukup menyulitkan pemerintah untuk merevitalisasi bangunan-bangunan cagar budaya," ujarnya. (*)