Jamalidin Patahkan Dominasi Asing di TdS 2016

id TdS, Jamalidin, Etape Tujuh

Jamalidin Patahkan Dominasi Asing di TdS 2016

Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape pertama Tour de Singkarak 2016 di dekat Danau Singkarak, Solok, Sumatera Barat, Sabtu (6/8). Etape pertama Tour de Singkarak 2016 dengan jarak tempuh 95,8 kilometer dimenangkan pebalap sepeda dari tim Data #3 Cisco, Dylan Newberry sementara tempat kedua diduduki Gracia Ricardo dari Kinan Cycling Team dan posisi ketiga ditempati Kolahdouz Hagh Amir dari Pishgaman Cycling Team. ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Dharmasraya, (Antara Sumbar) - Pebalap muda Indonesia, Jamalidin Novardianto menjadi pebalap tuan rumah pertama yang sukses mematahkan dominasi pebalap asing dalam posisi tiga besar juara etape kejuaraan balap sepeda internasional, Tour de Singkarak (TdS) 2016,Sumatera Barat.

Salah satu pebalap andalan Singha Infinite Cycling Team Singapura itu telah menunjukkan kelasnya dengan finis diurutan kedua etape tujuh kejuaraan yang didukung penuh Kementerian Pariwisata dari Sijunjung dan finis di Gelanggang Olahraga Dharmasraya, Jumat.

Untuk posisi pertama direbut pebalap asal Australia, Saxon Irvine yang memperkuat Data #3 Cisco Racing Team dengan membukukan catatan waktu 03:05:15 untuk menempuh jarak 133,8 km. Sedangkan Jamalidin 19 detik lebih lambat dan diposisi tiga ada Thomas Hubbard yang juga dari Data #3.

Dari tujuh etape yang sudah berjalan, baru pebalap asal Malang yang bisa masuk tiga besar. Selama ini, untuk posisi tiga besar selalu direbut pebalap asing. Prestasi terbaik pebalap Indonesia sebelumnya hanya berada diposisi Dadi Suryadi yang finis keempat di etape empat.

Menjadi pebalap Indonesia pertama yang naik podium etape pada TdS 2016 disambut dengan bangga oleh pebalap yang akrab dipanggil Verdi itu. Bahkan, dirinya tidak menyangka bisa maksimal karena pada etape sebelumnya belum bisa menjalankan strategi timnya.

"Sejak kemarin saya memang membidik etape ini. Saya tidak ingin lengah lagi seperti etape sebelumnya. Ternyata bisa," kata pebalap yang juga penghuni pelatnas SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 itu.

Menurut dia, balapan etape tujuh ini adalah yang tercepat selama TdS 2016 berlangsung. Semua pebalap yang memiliki spesialisasi sprint berada didepan untuk memanfaatkan peluang setelah pebalap yang menguasai klasemen bermain aman demi mempertahankan posisi.

"Balapan tadi speed kenceng. Saya kira ini yang paling kenceng dibandingkan dengan etape sebelumnya," kata pebalap dengan suara khasnya.

Apa yang diraih di etape tujuh, kata Verdi akan dijadikan modal untuk menjalani etape terakhir dari Bukittinggi menuju Kota Padang, Minggu (14/8). Mantan pebalap Pegasus ini mengaku akan kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Selain Jamalidin, pebalap Indonesia yang saat ini mengontrol perlombaan adalah Dadi Suryadi yang memperkuat Terengganu Cycling Team Malaysia. Pebalap asal Sumedang, Jawa Barat ini sebenarnya juga terus naik podium, namun sebagai predikat pebalap Indonesia tercepat secara keseluruhan catatan waktu atau pemegang red white jersey. (*)