Budaya Gotong Rorong Jamaah Syatariyah Sijunjung Tetap Dipertahankan

id sijunjung sumatera barat#bakar

Budaya Gotong Rorong Jamaah Syatariyah Sijunjung Tetap Dipertahankan

Antusias masyarakat bergontong royong dalam membangun Surau atau Mushalla di Pondok pesantren Pudak Sijunjung, pada Minggu (7/8) lalu. (c)

Sijunjung, (Antara Sumbar) - Ratusan orang masyarakat bergontong royong, bahu membahu, membangun sebuah surau atau mushalla di Pondok Pesantren Pudak, Jorong Pudak, Nagari Sijunjung, Minggu (7/8).

Ratusan masyarakat ini terdiri dari warga Nagari Sijunjung juga, masyarakat kelompokkelompok tobo kongsi yang ada di nagari setempat.

Tidak saja warga Sijunjung, yang bergontong royong, tetapi warga Nagari-Nagari tetangga pun ikut membantu, seperti warga Nagari Muaro, Padang Laweh, Tanjung Bonai Aur, Timbulun, Sinyamu, Kayu Gadih, Tanjung Gadang, Nagari Aie Angek, Paru, Maloro, Tanjung Kaliang, Pintu Batu, Muaro Takung, Parit Rantang.

Malahan ada juga warga yang datang dari luar provinsi Sumatera Barat, yaitu dari Teluk Kuantan, Lubuok Jambi, Muaro Lembu, kabupaten Kuansing, provinsi Riau.

Seluruh warga ini selain dari warga Nagari Sijunjung, merupakan Jemaah Syatariyah dengan imannya, Buya, Malin Sidi, yaitu pimpinan Pondok Pesantren Pudak saat ini

Sosok, Buya Malin Sidi, adalah merupakan tokoh agama besar di Sijunjung.

Ia merupakan keturunan Syekh Malin Bayang, seorang ulama kharismatik terlihat dari kiprahnya dalam pengembangan tarekat Syatariyah di daerah setempat.

Jadi tak heran ratusan masyarakat dari berbagai daerah datang bergotong royong membangun sebuah surau atau mushalla yang nantinya akan dibangun bertingkat sekaligus tempat asrama para murid-muridnya.

Buya Malin Sidi di pondok pesantren Pudak tersebut.

Di samping budaya Gontong Royong yang tercermin dari kegiatan membangun surau atau mushalla di Pondok pesantren Pudak ini, yang jelas disini adalah makna kepatuhannya terhadap sang guru (Buya Malin Sidi) ketika diajak untuk bersedekah jariah di dunia ini.

Lius (72) salah seorang warga Aie Angek Sijunjung, yang ikut bergontong royong dalam membangun musalla ini, mengatakan, ini adalah bentuk sedekah kita terhadap surau ini, dalam memperbaiki amalan kita kepada sang khalik,ujarnya.

Hal senada juga disampaikan, Ikhlas (60) warga Tanjung Kaliang, Kamang Baru, disamping kepatuhan terhadap sang guru (buya Malin Sidi) ini adalah sedekah jariah yang kita berikan kepada rumahnya Allah ini, tuturnya.

Berbeda dengan Ardinul (32) warga Lubuk Jambi, kabupaten Kuansing, provinsi Riau, kepada media ini, ada 34 orang, dari daerah Lubuk Jambi, Taluok Kuantan,dan Muaro Lembu, yang mengaji atau menuntut ilmu di Pondok pesantren Pudak, Sijunjung ini, dengan adanya kegiatan gontong royong ini, orang tua dan keluarga kami datang ke pondok ini untuk ikut membantu masyarakat lainnya dalam membangun surau yang nantinya juga tempat asrama para santri, ucapnya.

Kegiatan Gontong Royong ini, juga dihadiri oleh Wali Nagari Sijunjung, Effendi,SE, serta lembaga-lembaga yang ada di Nagari setempat, termasuk Harizal Panghulu Sati (60) , Ketua KAN Nagari Sijunjung, yang baru 5 hari dinobatkan.

Wali Nagari Sijunjung, Effendi Kegiatan ini, lebih kental mengarah kepada membudayakan azaz gontong royong ditengah tengah masyarakat, disamping itu kita dibantu oleh jemaah Syatariah yang ada di sekitar kita, karena pimpinan Pondok pesantren seperti Buya Malin Sidi ini adalah ulama yang cukup disegani di Sijunjung, jadi tak heran terlihat antusias masyarakat dalam kegiatan gontong royong ini, ujarnya.

Ditambahkan Effendi, disamping swadaya masyarakat, pembangunan surau ini juga dibantu oleh Kementerian Agama Pusat, sebesar Rp150 juta, dan 175 sak semen dari program CSR Semen Padang melalui Pemkab Sijunjung, imbuhnya. (*)