Sembilan Penghulu Nagari Saruaso Tanah Datar Dilewakan

id pelewaan, penghulu, tanah datar

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Sembilan orang penghulu di Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Tanah Datar, Sumatera Barat, dilewakan oleh Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Saruaso, H. BB. Datuk Mantiko Sati di Balai Pertemuan Nagari Saruaso, Selasa.

Datuk Mantiko Sati mengatakan prosesi malewakan gala ini menjadikan satu mata rantai hubungan harmonis antara mamak dan kemenakan dimana mamak menjadi tumpuan dari kemenakan baik dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di rumah tangga dan memupuk kekerabatan agar semakin erat.

"Dalam adat Minangkabau, Penghulu merupakan sebutan kepada ninik mamak pemangku adat yang bergelar datuk, Penghulu berarti pemimpin kaum atau suku, tambahnya.

Ia menyebutkan sebagai penghulu harus bertanggung jawab dan wajib memelihara kaum, suku dan nagarinya.

Penghulu bertanggung jawab terhadap permasalahan yang terjadi dalam masyarakat dan hal ini dikatakan kewajiban penghulu kusuik manyalasai, karuah mampajaniah, lanjutnya.

Ia menjelaskan proses penunjukan Penghulu bukanlah hal yang mudah dengan main tunjuk saja, tetapi melalui proses dengan melihat siapa yang dijadikan penghulu dan wakilnya. Mereka merupakan kepercayaan kaum yang menjabat seumur hidup, sehingga harus orang yang amanah.

Setiap kaum dan anak kemenakan menunjuk penghulu untuk memimpin kaum berdasarkan musyawarah mufakat, dimana tugas dari penghulu ini untuk memimpin kaum dan membimbing anak kemenakan ke arah yang lebih baik, sebutnya.

Sementara Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi mendukung pelaksanaan kegiatan ini karena dapat meletakan peran dan fungsi ninik mamak di tengah masyarakat.

Kegiatan ini sesuai visi dan misi pemerintah daerah yang bertujuan menciptakan masyarakat yang madani dan berbudaya berdasarkan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, katanya.

Sembilan Penghulu yang dilewakan itu yakni Prof. Khasrad Datuk Sinaro, Aguskar Melvi Datuk Bandaro Uban, Nazarudin Datuk Tan Kalimarajo, Datuk Paduko Sirindo, Pendrial Datuk Bandaro Boso, Sasri Syam Datuk Mantiko Marajo, Datuk Sati, Datuk Maruhun, dan Datuk Mantiko Jolelo. (*)