Pesisir Selatan Siagakan Empat Alat Berat Selama Lebaran

id Alat berat, lebaran, pesisir selatan

Pesisir Selatan Siagakan Empat Alat Berat Selama Lebaran

Alat berat jenis ekskavator. (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Painan, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menyiagakan empat unit alat berat beserta operatornya di titik-titik rawan longsor sepanjang jalan lintas barat Sumatera di kabupaten itu selama Idul Fitri 1437 Hijriah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tata Ruang dan PeRmukiman Pesisir Selatan Era Sukma Munaf di Painan, Kamis, mengatakan pemkab menyiagakan alat berat bertujan untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas darat di jalan lintas barat Sumatera di kabupaten setempat selama lebaran jika terjadi bencana longsor.

Di sepanjang jalan nasional itu terdapat sekitar sembilan titik rawan longsor jika terjadi hujan yakni sebanyak tiga titik terdapat di Kecamatan Koto XI Tarusan, di Bayang, IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Ranahpesisir dan Pancung Soal, masing masingnya terdapat satu titik.

Masing-masing alat berat disiagakan diantaranya di Kecamatan Koto XI Tarusan sebanyak satu unit meliputi daerah di Kecamatan Koto XI Tarusan, satu unit di Kecamatan IV Jurai meliputi titik rawan di Kecamatan IV Jurai, Bayang, Batangkapas dan Sutera.

Sedangkan titik rawan longsor di Kecamatan Ranahpesisir dan Pancung Soal akan disiagakan satu unit alat berat yakni ekskavator di Kecamatan Ranahpesisir. Ke empat alat berat itu dikerahkan pada H-7 hingga H+7 Lebaran.

"Jika terjadi longsor, maka alat berat tersebut dapat langsung bergerak membersihkan tanah dan meterial longsoran dari badan jalan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan lintas barat Sumatera melewati kabupaten ini, " katanya.

Sementara Kepala Badan penanggulangan Bencana Daerah Pesisir Selatan Prinurdin mengatakan jalan lintas barat Sumatera yang berada di kabupaten itu sangat rawan akan terjadinya longsor karena terletak di sepanjang perbukitan, alur sungai dan laut. Selain itu, jalan raya itu juga rawan terhadap bahaya banjir.

Pada musim-musim hujan selama ini, ruas jalan lintas barat Sumatera di kabupaten itu seringkali terdapat genangan air disejumlah titik. Hal tersebut juga menjadi salahsatu penyebab terjadinya kemacetan, bahkan menyebabkan terputusnya hubungan transportasi darat ke dan luar Pesisir Selatan.

Tidak saja itu, karena jalan negara di kabupaten itu mayoritas berada di pinggir-pinggir bukit sehingga juga rawan terhadap timpaan kayu besar yang menyebabkan putusnya akses transportasi darat Padang-Bengkulu melalui kabupaten itu.

Selain jalan nasional tersebut, beberapa titik rawan longsor dan banjir juga terdapat di jalan provinsi menuju Kecamatan Bayang Utara dan Nagari (desa adat) IV Koto Mudiak Kecamatan Batangkapas.

Di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara terdapat tiga titik rawan terjadinya longsor yang berpotensi menimbun badan jalan menuju sejumlah nagari (desa adat) di kecamatan itu. Dengan demikian di kecamatan tersebut juga disiagakan satu unit alat berat. (*)