Kemenag Bukittinggi Sediakan Sekolah Baru Atasi Daya Tampung

id Kemenag, bukittinggi, sekolah, baru

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menyediakan sekolah baru untuk mengatasi kelebihan siswa yang tidak dapat ditampung sekolah pada tahun ajaran 2016/2017.

"Ada 52 murid yang tidak dapat ditampung di Madrasah Sanawiah Negeri 1 Kelurahan Kubu Gulai Bancah. Sebagai solusinya, kami sediakan sekolah baru di daerah Pintu Kabun," kata Kepala Kantor Kemnag Bukittinggi M. Nur di Bukittinggi, Senin.

Ia menyebutkan sekolah tersebut berada di kompleks Yayasan Ikhwanul Muslimin Pintu Kabun dan telah memiliki izin operasional.

"Sekolah tersebut siap digunakan untuk tahun ajaran 2016/2017 dengan jaminan mutu, program, dan guru berasal dari MTsN 1. Artinya, sekolah tersebut berada di bawah naungan MTsN 1," katanya.

Kepala MTsN 1 Bukittinggi Irsyad menyambut baik dibukanya sekolah baru tersebut karena diharapkan dapat menjadi pencetus berdirinya MTsN 3 Bukittinggi.

"Bila sekolah itu terus berkembang, semoga dapat menambah jumlah sekolah tempat menimba ilmu agama bagi anak dan tidak ada lagi masalah murid yang tak tertampung sekolah," katanya.

Ia menambahkan bahwa saat ini MTsN 1 memiliki 30 ruang kelas untuk kegiatan belajar, sembilan kelas di antaranya disediakan bagi 324 murid baru tahun ajaran 2016/2017.

"Keadaan tersebut sudah tidak memungkinkan untuk penambahan kelas baru sehingga memang ada sejumlah anak yang tidak dapat ditampung oleh madrasah," ujarnya.

Penerimaan murid baru juga dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, yaitu melalui jalur prestasi dan jalur tes.

Sebelumnya, warga kelurahan Kubu Gulai Bancah menggembok gerbang MTsN 1 tersebut, Minggu (19/6) malam, akibat tidak diterimanya 52 anak di sekolah itu.

Tokoh masyarakat setempat, Yontrimansyah, mengemukakan hal tersebut dilakukan warga agar pihak yang terkait dapat langsung mencarikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

"Sejak Kamis(16/6), warga sudah dijanjikan akan segera dicarikan solusi. Namun, hingga Minggu(19/6) tidak ada kelanjutannya sehingga masyarakat menggembok gerbang sekolah agar solusi dapat segera dicarikan," jelasnya.

Menurut dia, kekecewaan warga setempat dinilai wajar karena sekolah tersebut berada di tanah ulayat Gulai Bancah sehingga warga mengharapkan anak-anak dari kelurahan tersebut dapat diterima di sekolah itu.

Dengan adanya solusi itu, warga sudah bersedia membuka kembali gembok di gerbang sekolah pada hari Senin(20/6) sekitar pukul 12.00 WIB. (*)