Kondisi Harimau Terkena Jerat di Mandeh Membaik

id Harimau Sumatera, Terjerat, Kondisi

Kondisi Harimau Terkena Jerat di Mandeh Membaik

Ilustrasi - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu berhasil menangkap dan mengevakuasi harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) dari wilayah perbatasan hutan Taman Buru Semidang Bukit Kaba di Kabupaten Seluma, Bengkulu. (ANTARA FOTO/Riki Rahmansyah)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Kondisi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terkena jerat di kawasan perbukitan Nagari Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan, pada 24 Mei 2016 saat ini makin membaik.

Kepala Bidang Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Ikbal di Bukittinggi, Kamis, mengatakan harimau tersebut saat ini masih diisolasi dan menjalani perawatan.

"Kondisinya sudah membaik dan ditempatkan di kandang khusus untuk menghindarinya dari interaksi dengan manusia," katanya.

Ia menjelaskan akibat terperangkap jerat beberapa waktu lalu itu, menyebabkan kaki depan bagian kanan terluka dan dari kondisi tersebut, untuk menyelamatkan satwa itu, tim dokter hewan terpaksa mengamputasi kakinya pada 1 Juni 2016.

"Trauma yang dialami satwa tersebut mungkin sudah berkurang, namun tetap dijauhkan dari manusia karena sifatnya yang liar," lanjutnya.

Beberapa waktu lalu, ia menambahkan, ketika petugas satwa hendak memberi makan, harimau tersebut langsung bereaksi dengan posisi menyerang dan menyebabkan kakinya kembali terluka.

Sehingga atas alasan tersebut hewan itu ditempatkan di kandang khusus untuk proses penyembuhannya dan mencegah luka kembali terbuka.

"Harimau selalu dalam pantauan petugas dan asupan gizi baginya sangat diperhatikan," katanya.

Untuk penanganan selanjutnya, pihaknya menyerahkan pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.

"Keputusan apakah harimau akan dilepas kembali ke habitatnya, diserahkan pada BKSDA karena harimau merupakan satwa yang dilindungi. Jika akan dilepas, harus dipertimbangkan kemampuannya bertahan di alam dalam kondisinya saat ini," jelasnya.

Sebelumnya, satwa yang terjerat di wilayah perbukitan Nagari Mandeh itu dievakuasi oleh BKSDA pada 27 Mei 2016 dan dibawa ke TMSBK Bukittinggi untuk menjalani perawatan akibat luka dari jerat tersebut. (*)