Lampung Diundang Ajang Moscow International Exhibition Tourism

id Lampung

Bandarlampung, (Antara Sumbar) - Pemerintah Rusia mengundang Provinsi Lampung mengikuti ajang "Moscow International Exhibition Travel & Tourism" tahun 2017 sebagai apresiasi upaya Pemprov Lampung mempertahankan tradisi budaya di era global saat ini.

Undangan itu disampaikan saat Gubernur Lampung M Ridho Ficardo bersilaturahmi dengan Duta Besar Federasi Rusia Mikhail Galuzin, di Jakarta, Senin (6/6).

Dalam keterangan dari Humas dan Protokol serta Dinas Kominfo Lampung, salah satu hasil pertemuan itu, Pemprov Lampung diundang dalam ajang Moscow International Exhibition Travel & Tourism tahun mendatang.

Pada pertemuan itu, Pemerintah Rusia mengapresiasi upaya Pemprov Lampung dalam mempertahankan tradisi budaya di era globalisasi saat ini. Sebagai bentuk apresiasi, Pemprov Lampung diundang dalam ajang Moscow International Exhibition Travel & Tourism.

Pertemuan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dengan Duta Besar Federasi Rusia Mikhail Galuzin berlangsung di Rumah Dinas Dubes Rusia Jl HR Rasuna Said Kav. X7 No. 1-2, Jakarta, Senin (6/6).

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Lampung memaparkan tentang kondisi sosial budaya, kearifan lokal, seni, kerajinan karya kreativitas masyarakat Lampung.

Kemajemukan Lampung menurut Gubernur Ridho, justru menjadi modal perekat satu dengan lainnya. Saling gotong-royong, saling menghargai perbedaan, saling memelihara persatuan dan kesatuan. Apalagi Lampung terletak di pintu gerbang Sumatera, sehingga sangat strategis untuk perkembangan industri.

Gubernur juga mengenalkan sejumlah destinasi wisata kepada Dubes Rusia, dan mengundang warga Rusia untuk mengunjungi Lampung.

"Lampung terkenal akan kopi luwak, yaitu kopi asli hasil fermentasi alamiah dan ternikmat di dunia," ujar Gubernur Ridho berpromosi.

Dalam pertemuan tersebut Kepala satuan kerja terkait, seperti Kepala Bappeda Lampung Taufik Hidayat dan Kadis Pengairan dan Peemukiman Edarwan juga ikut memaparkan tentang desain pembangunan Lampung serta peluang investasi di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, industri dan pariwisata. (*)