Warga Kampung Pulo Khawatir Air Semakin Tinggi

id Warga Kampung Pulo Khawatir Air Semakin Tinggi

Jakarta, (ANTARA) - Sejumlah warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, merasa khawatir air semakin tinggi karena kiriman dari Bogor yang diperkirakan datang pada Rabu malam mengakibatkan banjir kembali. "Perasaan khawatir memang ada, tapi kami sudah bersiap, sebagian warga di RW 2 ini sudah membereskan barang-barangnya," kata Ketua RW 02 Kampung Pulo Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur, Kamaludin, di lokasi banjir, Rabu malam. Kamaludin mengatakan hujan deras pada Rabu siang memang sempat membuat banjir kembali di sejumlah RW di Kampung Pulo, terutama yang dekat dengan tepi sungai seperti RW 3. Namun, menurut Kamaludin, sebagian besar rumah di RW-nya tidak terkena dampak kenaikan air tersebut. "Ternyata yang dekat-dekat dengan RW 2 yang kena," ujarnya. Salah satu warga RW 2, M. Cholid, mengatakan, perasaan khawatir akibat perkiraan naiknya air pada Rabu malam ini memang ada. Namun dia dan keluarganya sudah sigap untuk mengevakuasi barang-barang rumah ke tempat yang lebih tinggi. Jika air semakin tinggi, Cholid dan istrinya akan mengungsi ke rumah saudaranya di daerah Cipinang, Jakarta Timur. "Ya kami berharap jangan sampai naik lagi, tapi kami sudah siap jika harus berbenah barang-barang lagi," ujar Cholid di rumahnya yang diterangi lampu dari genset. Listrik di daerah itu memang sebagian masih padam dan membuat warga harus membeli genset untuk dapat menikmati aliran listrik. Sementara itu, Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, mengatakan naiknya tinggi air pada Rabu malam diperkirakan tidak akan membuat banjir seperti pada pekan lalu yang dapat mencapai empat meter. Hal itu berdasarkan tinggi air di Bendungan Katulampa Bogor yang masih berkategori normal sejak Rabu sore dengan ketinggian 0,7 meter. "Jika lihat tinggi air di Bogor yang masih normal, naiknya air nanti malam tidak akan terlalu tinggi," ujarnya. Pantauan di lapangan, sejumlah warga juga masih berusaha membersihkan rumahnya dari lumpur dan menata kembali perabotan rumah tangga yang tercecer karena luapan air. Meski di tengah gelap gulita karena padamnya listrik, warga tampak bahu membahu dan bergotong royong membersihkan rumah. (*/sun)