12 Siswa SD di Padang Diduga Keracunan

id Keracunan, Pelajar, Padang

12 Siswa SD di Padang Diduga Keracunan

Seorang siswa sekolah dasar menangis saat dipegangi petugas untuk diinfus, akibat keracunan makanan, di ruang UGD RSUD Padang, Sumatera Barat, Kamis (26/5). Sedikitnya 12 siswa SD 09 Kurao Pagang, Kec.Nanggalo, mengalami keracunan massal diduga akibat makan jajanan di luar sekolah yang tidak steril. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Sebanyak 12 siswa SD 09 Siteba, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Rasidin pada Kamis pukul 09.00 WIB akibat dugaan keracunan.

"Belum bisa dipastikan keracunan atau bukan. Penyebabnya juga sedang diselidiki," kata Direktur Utama RSUD dr Rasidin Padang, Herlin di Padang, Kamis.

Menurutnya, 12 siswa tersebut dibawa ke rumah sakit setelah mengonsumsi jajanan sekolah.

"Sampel makanan juga telah diamankan di antaranya sate, pecel dam nugget," ujarnya.

Ia menyampaikan pasien telah ditangani medis, 10 di antaranya bahkan sudah mulai dipulangkan pada pukul 11.00 WIB.

"Dua orang lainnya masih di RSUD dan dilakukan observasi oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang," katanya.

Kepala Polsek Nanggalo Padang, AKP Gusdi menyampaikan pihaknya saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

12 siswa SD 09 Siteba itu ialah Najla Aika Canda (9), Haikal (9), Alvin Putra (11), Riki (11), Fazrul Huda (11), Salman (10), Dini (11), Muhammad Rian (11), M Habibullah (10), Apriliani (9), Febi (9) dan Zainal Gunawan (11).

Sementara Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) DKK Padang, Feri Mulyani menyebutkan sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan tersebut telah diamankan serta sedang diselidiki.

"Sudah ada tim di lapangan saat ini dan sedang menyelidiki sampel. Sampel makanan yang diperiksa ialah nugget," lanjutnya.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang, Zulkifli mengatakan pihaknya juga telah langsung turun ke lapangan bersama DKK Padang untuk sama-sama menyelidiki penyebab dilarikannya ke 12 siswa ke RSUD.

Menurutnya, pihaknya lebih bersifat pasif atau yang lebih aktif menangani adalah DKK Padang. Namun jika nantinya DKK Padang membutuhkan bantuan dan penyelidikan lebih mendalam dan tidak dapat menyelesaikan masalah itu, pihaknya siap membantu.(*)