Pemkab: Pengembangan Destinasi KWBT Dibagi Dua Zona

id Mandeh, Pesisir Selatan, Wisata Bahari

Pemkab: Pengembangan Destinasi KWBT Dibagi Dua Zona

Ilustrasi - Pengunjung menikmati panorama kawasan Mandeh, dari puncak Mandeh, Pesisir Selatan. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Painan, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), membagi pengembangan destinasi wisata Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh menjadi dua zona yakni eksklusif dan masif.

Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disporaparekraf) Pesisir Selatan, Gunawan di Painan, Rabu, mengatakan, zona ekslusif seperti di Kawasan Batu Kalang dan Bukit Ameh.

Zona yang terletak sebelah timur KWBT Mandeh itu nantinya akan dikelola oleh para investor. Sedangkan zona masif seperti di Kenagarian Sungai Nyalo, Kenagarian Pinang dan Kenagarian Mandeh. Zona ini nantinya khusus menjadi garapan masyarakat di sekitar KWBT Mandeh.

Terkait persiapan pengembangan sebagai KWBT Mandeh, selain melakukan pembangunan infrastruktur, pada zona masif tersebut pemkab setempat terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat dengan memberikan berbagai pelatihan seperti bahasa asing (Inggris), pembuatan kuliner luar negeri dan pelatihan seni tradisional dan budaya lokal.

Lebih dari itu, kepada masyarakat yang akan berhubungan langsung dengan tamu atau wisatawan juga diberikan pelatihan dalam melayani tamu yang baik, secara berkelompok khususnya pengelola wisata.

"Pengelola objek wisata di KWBT Mandeh harus berskala internasional, maka itu kita terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat (pengelola) sejak dini karena mereka (pengelola) nantinya akan berhadapan langsung dengan wisatawan mancanegara," ujarnya.

Khusus pengelola kuliner pemkab mengupayakan agar dapat menguasai kuliner luar negeri karena para wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut diprediksi mayoritas orang asing atau luar negeri.

Sedangkan untuk pengembangan sarana serta prasarana, selain jalan, pemkab juga akan merampungkan pembangunan toilet di sekitar KWBT Mandeh sesuai dengan program Kementerian Pariwisata.

"Kini telah mulai tumbuh sejumlah "homestay" (rumah singgah) di sekitar KWBT Mandeh ini. Homestay itu diantaranya dibangun masyarakat, perantau dan pihak swasta lainnya," sebutnya.

Anggota DPRD Pesisir Selatan, Sarfideson mengatakan pihaknya sangat mendukung pengembangan KWBT Mandeh karena selain terhadap peningkatan arus kunjungan wisatawan, juga berdampak pada peningkatan pendapatan warga Pesisir Selatan, terutama warga sekitar kawasan Mandeh. (*)