Jelang Ramadhan, Gubernur: Pedagang Jangan Mainkan Harga

id Irwan Prayitno, Ramadhan, Harga Komoditas

Jelang Ramadhan, Gubernur: Pedagang Jangan Mainkan Harga

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. (ANTARA TV FOTO)

Padang, (AntaraSumbar) - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengingatkan pedagang untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi menjelang Ramadhan atau lebaran, agar tidak memberatkan konsumen.

"Kenaikan harga pada momen seperti ini memang biasa terjadi, tetapi kenaikan harganya harus wajar, jangan sampai terlalu tinggi," katanya di Padang, Selasa.

Menurutnya, kenaikan harga yang terlalu tinggi mengindikasikan adanya permainan oleh pedagang atau distributor.

Untuk mengantisipasinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar bersama Forum Komunikasi Pimpinan daerah (Forkopimda), menurut dia akan melakukan inspeksi mendadak ke pedagang dan distributor, terutama jika terjadi kenaikan harga yang tidak normal.

Inspeksi mendadak yang dilakukan Pemprov Sumbar, sebelumnya terbukti berpengaruh terhadap harga komoditi, terutama cabai.

Tahun sebelumnya, harga komoditi cabai seringkali melonjak tidak terkendali, padahal tidak ada faktor yang dinilai bisa menyebabkan kenaikan harga tersebut. Setelah inspeksi mendadak ke pedagang dan distributor, hingga saat ini, tidak pernah lagi ada lonjakan harga cabai lebih dari Rp40 ribu per kilogram.

"Hal yang sama akan coba kita lakukan untuk komoditi lain," kata Irwan.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Sumbar, Zaimar menyebutkan, untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Ramadhan dan lebaran, pihaknya juga menyiapkan rencana untuk melakukan operasi pasar.

"Dalam waktu dekat, operasi pasar yang kami lakukan adalah untuk komoditi gula yang harganya telah naik sejak beberapa hari terakhir," tambahnya.

Ia mengatakan, berdasarkan pantauan pada sejumlah pasar di Padang, harga gula saat ini mencapai Rp15 ribu per kilogram, naik Rp3.000 dari awalnya Rp12 ribu per kilogram.

"Untuk melakukan operasi pasar ini, kita akan didukung oleh gula impor yang segera masuk Padang," tambahnya. (*)