Program Bedah Rumah di Solok Selatan Terbengkalai

id Bedah Rumah

Program Bedah Rumah di Solok Selatan Terbengkalai

Bedah Rumah. (Antara)

Padang Aro, (Antara) - Pengerjaan bedah rumah bantuan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bagi masyarakat miskin di Solok Selatan, Sumatera Barat, terbengkalai karena dana yang disalurkan belum sepenuhnya.

"Dulu pemerintah berjanji akan mencairkan dana selanjutnya, tetapi sudah lebih tiga bulan berjalan kelanjutannya belum ada, akibatnya rumah tersebut terbengkalai," kata Hen, salah seorang warga Tanjung Harapan, Nagari Lubuak Gadang Timur, Kecamatan Sangir yang mendapat bantuan bedah rumah di Padang Aro, Kamis.

Dia berharap, pemerintah segera memberikan dana pembangunan selanjutnya supaya proses penyelesaiannya juga cepat selesai.

Saat ini katanya, rumah bantuan tersebut belum memiliki dinding dan ia untuk sementara menggunakan atap bekas serta kayu seadanya untuk mendindingnya.

"Kita berharap dana tahap ke dua segera diberikan pemerintah sehingga rumah kami tidak terbengkalai seperti ini," jelasnya.

Sementara itu Kepala Jorong Lubuak Gadang Timur, Busnardi mengatakan, di daerahnya ada tiga rumah bantuan seperti ini tetapi belum satu pun yang selesai, karena dananya belum semuanya diberikan.

"Kalau seperti ini kan masyarakat yang menderita, karena rumah mereka tidak memiliki dinding dan belum layak ditempati," katanya.

Dia berharap, pemerintah secepatnya menyikapi permasalahan ini supaya masyarakat tidak teraniaya lebih lama karena rumah yang belum layak huni.

Camat Sangir, Joni Satri mengatakan di kecamatannya ada 13 unit bantuan rumah seperti ini dan belum satu pun yang selesai seperti belum memiliki dinding atau atap.

"Kita berharap dinas terkait secepatnya memberikan dana tahap dua supaya proses penyelesaian rumah warga tidak terbengkalai," katanya.

Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman saat dikonfirmasi mengatakan, masyarakat yang mendapatkan bantuan bedah rumah sudah pasti membongkar rumah sebelumnya sehingga harus cepat ditangani.

"Sebaiknya langsung ke dinas terkait menanyakannya, sebab itu anggaran 2015," katanya. (*)