17 Kelompok Terima Dana Bergulir BKAN

id Dana Bergulir BKAN

Simpang Empat, (AntaraSumbar) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasaman Barat, Yun Syahiran menyerahkan Rp1,026 miliar dana Badan Kerjasama Antar Nagari (BKAN) Tuah Basamo Kecamatan Pasaman kepada 17 kelompok masyarakat di Balerong Tuah Basamo, Rabu.

Penyerahan dana bergulir dari unit simpan pinjam perempuan (SPP) BKAN itu disaksikan Ketua BKAN Kecamatan Pasaman Adriwilza beserta pengurus lainnya.

Yun Syahiran menyebutkan program BKAN dalam bidang simpan pinjam adalah program strategis untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan membantu suami dalam mewujudkan keluarga sakinah.

"Kita perempuan berperan aktif dalam keluarga, mari kita saling mengasihi dan menghormati dalam keluarga. Dengan begitu akan terwujud keluarga sakinah mawaddah warahmah," katanya.

Ia menekankan agar penerima memanfaatkan dana tersebut untuk membantu suami.

"Tidak mesti beli sayur kita minta juga pada suami, maka dengan program ini suami juga ikut terbantu, bahkan ibu-ibu juga ikut melaksanakan program pengentasan kemiskinan di Pasaman Barat," katanya.

Sementara itu, Ketua BKAN Adriwilza menyebutkan kegiatan ini juga dalam rangka menjalin silaturahmi melalui pemberdayaan masyarakat.

Ia menyatakan dana PNPM tahun 2015 telah bertukar nama menjadi BKAN.

"Kami sudah 32 kali bermusyawarah antarnagari dan Rp3,3 miliar dana yang terserap dan telah membantu masyarakat yang membutuhkan untuk usaha produktif," katanyaa.

Ia menyebutkan saat ini saldo BKAN mencapai Rp1,4 miliar, saldo UEP Rp2 juta. Dana SPP 1,5 miliar yang direalisasikan hari ini 17 kelompok dengan total dana sekitar Rp1,026 miliar pada kelompok SPP Nagari Lingkuang Aur Kecamatan Pasaman.

"Bagi kelompok yang disiplin dalam pengembalian akan diberi reward dan sertifikat," tegasnya.

Lebih jauh dikatakan, kegiatan unit simpan pinjam perempuan ini bervisi terwujudnya masyarakat yang berkualitas, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.

Menurutnya pihaknya akan berupaya mewujudkan organisasi yang independen, akuntabel, kredibel, transparan dan partisipatif.

"Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendayagunakan potensi sumber daya lokal dalam pembangunan melalui penerapan pola pembangunan partisipatif dan berkelanjutan sesuai dengan perundang-undangan," katanya.

Ia menjelaskan selama ini perguliran atau realisasi dana sudah 32 kali, dengan 84 kelompok yang sudah dilayani.

"Secara umum pergulirannya lancar meskipun ada sebagian kecil yang macet. Bagi yang tak bisa dibina, maka kelompok itu tidak memperoleh pinjaman bergulir lagi," tegasnya.

Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pemkab Pasaman Barat Idri Hendri menyebutkan dana SPP dan UEP Pasaman Barat sampai Februari 2016 pada 11 kecamatan aset produktif mencapai Rp31,5 miliar, saldo aset di bank Rp10,4 miliar, dan saldo atau aset di masyarakat mencapai Rp21 miliar. (*)