Harga Premium Eceran Lebih Mahal dari Pertamax

id Harga Premium Eceran

Padang Aro, (Antara) - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di tingkat pengecer lebih mahal dibandingkan jenis pertamax yang dijual oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Warga Lubuak Gadang Timur, Hendra di Padang Aro, Rabu, mengatakan harga premium di tingkat pengecer saat ini dijual Rp9.000 hingga Rp10.000 per liter, sedangkan pertamax hanya Rp8.200 pe liter di SPBU.

"Harga BBM sudah dua kali turun, tetapi di tingkat pengecer harganya tidak berubah, malahan premium lebih mahal dari pertamax," katanya.

Dia mengatakan, untuk pengisian BBM sepeda motornya ia lebih sering mendatangi kios pengecer karena jarak SPBU cukup jauh.

"Saya kaget saat melakukan pengisian pertamax di SPBU yang harganya jauh di bawah eceran," katanya.

Dia berharap dengan sudah turunnya harga BBM, maka di tingkat pengecer juga disesuaikan agar masyarakat tidak diberatkan dengan harga.

"Kita berharap pemerintah bisa mengatur harga bensin eceran sehingga saat terjadi penurunan harga pengecer juga menyesuaikan," katanya.

Sementara itu, pedagang bensin eceran berinisial "Y" di Lubuak Gadang, mengatakan ia sebenarnya juga tidak ingin memberikan harga yang tinggi kepada pengendara, tetapi hal itu harus dilakukan.

"Saya membeli bensin dengan galon 30 liter di SPBU dengan harga Rp220.000 sehingga setelah dikalkulasikan setiap liternya dibeli dengan harga Rp7.333 per liter, makanya penjualan eceran juga tinggi," katanya.

Sementara itu, Ketua LSM Topan Solok Selatan, Sutan Saridin meminta pemerintah setempat melalui dinas terkait agar aktif dalam melakukan pengawasan pengisian BBM dengan galon atau jeriken di SPBU.

"Wajar jika harga di tingkat pengecer tinggi, sebab pihak SPBU membebankan biaya isi jeriken pada pengecer sebesar Rp10 ribu per galon," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Energy Sumber Daya Mineral (ESDM) Solok Selatan, Amril Bakri mengatakan, pihaknya tidak mengatur tentang pejualan BBM eceran.

"Saat BBM sulit kita memang pernah mengeluarkan rekomendasi untuk para pengecer yang bisa membeli BBM dengan jeriken, tetapi saat ini tidak ada lagi," katanya.

Terkait adanya biaya pengisian BBM dengan jeriken merupakan kebijakan sepihak SPBU, termasuk soal harga. (*)