Konservasi Penyu Pariaman Peroleh PAD Rp34 Juta

id Konservasi Penyu

Pariaman, (Antara) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi Penyu Kota Pariaman, Sumatera Barat, telah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp34 juta dari biaya retribusi yang dipungut dari Januari - Maret 2016.

Kepala UPT Konservasi Penyu setempat, Citrha Aditur Bahri di Pariaman, Kamis, menyebutkan dari jumlah pendapatan tersebut di antaranya bersumber dari biaya parkir, dan pelepasan anak tukik oleh wisatawan yang datang berkunjung.

"Jumlah pendapatan tersebut sebenarnya bisa jauh lebih besar, namun kita masih banyak kecolongan karena kekurangan personel dalam menjalankan tugas masing-masing," kata dia.

Dikatakannya untuk orang dewasa sendiri dikenakan biaya retribusi masuk sebesar Rp5.000 dan Rp3.000 bagi anak-anak. UPT Konservasi penyu sendiri bisa dikunjungi setiap harinya.

Sebelumnya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat telah memiliki wacana untuk meliburkan UPT Konservasi Penyu selama dua hari dalam seminggu. Hal tersebut bertujuan agar penyu-penyu yang ada tidak mengalami stres karena setiap hari dikunjungi wisatawan.

"Wacana untuk meliburkan tersebut masih dalam pembahasan kita, dan belum bisa dipastikan apakah hal itu bisa terlaksana atau tidak," jelasnya.

Selain kekurangan tenaga di lapangan, pihak UPT Konservasi Penyu juga sering menerima adanya keluhan dari pengunjung tentang ketersediaan papan informasi, tenaga pendamping, akses jalan, dan sistem pengelolaan parkir yang diterapkan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika setempat.

"Keluhan para pengunjung sudah kita terima dan disampaikan kepada pimpinan, dan tentunya akan ditindaklanjuti secepatnya," ujarnya.

Terkait parkir sendiri pihak UPT Konservasi Penyu telah melakukan koordinasi dengan Dishubkominfo setempat untuk menindaklajutinya.

"Petugas parkir yang tidak menggunakan atribut tersebut telah kita sampaikan kepada pimpinannya, mereka adalah petugas resmi sehingga nantinya tidak ada lagi pengunjung yang merasa dirugikan," jelasnya.

Sebelumnya, Rina (34) salah seorang pengunjung asal Kota Padang mengaku memilih berlibur ke UPT Konservasi Penyu karena menawarkan sensasi tersendiri.

Meskipun demikian ia berharap kepada pemerintah setempat untuk terus menambah sarana dan prasarana serta tenaga pendamping atau pemandu wisata agar memudahkan pengunjung.

"Kita datang kesini sekaligus untuk belajar tentang penyu, oleh karena itu kita harapkan sekali tenaga pemandu siap untuk membantu pengunjung," ujarnya. (*)