Pariaman, (Antara) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), akan menyerahkan satu ekor anak buaya kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar, yang ditemukan oleh warga di Desa Tungkal Selatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Pariaman, Agusriatma, di Pariaman, Jumat, menyebutkan pihaknya telah melakukan koordinasi awal dengan pihak BKSDA untuk menindaklanjuti penemuan anak buaya yang baru berusia tiga hingga empat bulan tersebut.
"Kami masih menunggu kedatangan pihak BKSDA untuk membantu menyikapi penemuan anak buaya ini sehingga keberadaannya tetap terlestarikan," ujar dia.
Ia menambahkan pemerintah setempat akan membuat imbauan dan peringatan bagi warga sekitar terutama di sepanjang aliran Sungai Surau Hulu untuk sementara tidak beraktivitas di sekitar kawasan tersebut.
Dikhawatirkan induk buaya masih berkeliaran di sekitar aliran sungai yang dapat mengancam keselamatan penduduk.
"Imbauan kepada warga terutama untuk tidak mandi-mandi di sungai sangat penting karena ada kemungkinan masih ada buaya-buaya yang lainnya," ujarnya.
Selain itu dalam waktu dekat pemerintah bersama instansi terkait akan menyisir untuk menemukan induk buaya lainya sehingga warga bisa kembali nyaman dalam beraktivitas.
Sebelumnya pada Kamis malam (3/3) Deni (22) salah seorang warga sekitar bersama tiga orang rekannya ingin pergi mencari ikan ke sungai di daerah tersebut.
Sesampainya di tepi sungai salah salah seorang dari mereka melihat adanya anak buaya dan secara spontan karena takut langsung menembaknya dengan alat tangkap ikan yang digunakannya.
"Kami takut terjadi hal buruk makanya langsung ditembak saja, namun sesaat kemudian induk buaya yang kira-kira memiliki panjang dua meter langsung keluar," katanya.
Sementara itu Kepala Puskesmas hewan (Puskeswan) setempat, Anang Yusuf mengatakan belum diketahui pasti buaya yang ditemukan tersebut jenis buaya apa namun berjenis kelamin betina.
"Berdasarkan hasil sementara memang terdapat luka tembak pada bagian kepala buaya namun kemungkinan untuk bertahan hidup masih ada dan perlu dilakukan pengobatan intensif," ujarnya. (*)
Berita Terkait
BKSDA Sumbar tawarkan penangkaran buaya di Agam solusi alternatif mengatasi konflik
Jumat, 8 Maret 2024 15:05 Wib
Tim Gabungan Agam temukan warga diserang buaya muara
Kamis, 7 Maret 2024 12:49 Wib
Seorang warga Masang Agam diduga diserang buaya muara saat cari lokan
Rabu, 6 Maret 2024 19:25 Wib
Tim gabungan Polsek Sungai Beremas evakuasi korban dimangsa buaya
Sabtu, 2 Maret 2024 12:46 Wib
SDN 2 Lubuk Buaya Mulok Keminangkabauan, Hendri Septa : Lestarikanlah Budaya Sendiri
Selasa, 20 Februari 2024 17:52 Wib
Presiden Jokowi pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Minggu, 1 Oktober 2023 8:58 Wib
Kualitas udara di Jakarta tidak sehat pada Minggu pagi
Minggu, 24 September 2023 8:34 Wib
Edukasi dan Motivasi Pemberdayaan Wanita di Kampung Tematik Lubuk Buaya Kota Padang
Rabu, 9 Agustus 2023 15:30 Wib