Basarnas Padang Hentikan Pencarian Balita Terseret Banjir

id Korban Tenggelam

Basarnas Padang Hentikan Pencarian Balita Terseret Banjir

Ilustrasi. (Antara)

Padang, (AntaraSumbar) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Padang menghentikan pencarian balita yang terseret arus banjir pada Selasa (22/3).

"Setelah kami lakukan pencarian selama tujuh hari Genifalco (2,9) tidak juga ditemukan dan pencarian ini kami hentikan," kata Koordinator Operasi Basarnas Kota Padang, Alvizan di Padang, Senin.

Ia menyebutkan penghentian pencarian balita nahas itu telah disesuaikan dengan standar waktu pencarian dari pihaknya yang hanya dilakukan maksimal tujuh hari.

Ia menambahkan kegiatan ini melibatkan 70 personel yang terdiri dari Basarnas Padang, TNI dan POLRI.

Ia menjelaskan dalam melakukan pencarian tim tidak hanya menyisir badan sungai namun juga mencakup ke wilayah laut dengan radius enam mil dari bibir pantai.

"Kalau badan sungai kami menyisir lebih kurang enam kilo meter, selain itu kami juga melakukan penggalian di tumpukan pasir yang terbawa arus banjir namun hasilnya tetap nihil," ujarnya.

Sementara itu, Asrianto orang tua korban yang berprofesi sebagai anggota polisi berpangkat Brigadir dinas di Kepolisian Daerah Sumatera Barat mengatakan pihaknya akan terus melakukan pencarian si bungsu dari dua bersaudara itu.

"Kami akan terus mencari semaksimal mungkin dan kami mengharapkan bantuan warga untuk memberikan informasi seputar keberadaan anak kami," katanya.

Genifalco terseret arus banjir pada Selasa (22/3) diperkirakan pukul 06.30 WIB. Pada Senin (21/3) malam hujan deras mengguyur Kota Padang.

"Akibatnya pada Selasa dini hari banjir sudah memasuki rumah kami setinggi 60 centimeter," katanya.

Ia menerangkan Genifalco tercebur ke dalam kali selebar dua meter awalnya diketahui oleh anak tetangganya yang akan berangkat sekolah.

"Waktu itu anak tetangga kami menunggu orang tuanya diatas sepeda motor sementara orang tuanya masih didalam rumah," jelasnya.

Melihat Genifalco terjatuh ke dalam kali ia tidak tahu akan memberitahukan kepada siapa dan ia baru menceritakan kejadian itu kepada orang tuanya sesaat sebelum mereka akan berangkat ke sekolah.

"Karena waktunya sudah lama ditambah arus banjir yang masih deras akhirnya sampai saat ini putra kami belum ditemukan," sebutnya.

Kejadian terseretnya balita oleh arus banjir ini terjadi di Kawasan Kubu Dalam, Kelurahan Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur. (*)