Kadispenad: Tidak Ada Kelebihan Beban Heli Jatuh

id Kadispenad

Jakarta, (Antara) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah membantah bila penyebab jatuh Helikopter jenis Helly Bell 412 milik TNI AD di Poso, Sulawesi Tengah, karena kelebihan beban penumpang.

"Oh tidak. Aspek jatuhnya heli banyak. Jadi saya kira, kalau tidak salah 14 penumpang masih bisa, masih muat," kata Kadispenad ketika ditanyakan tentang spesifikasi Helly Bell 412 yang memiliki empat baling-baling dan berkapasitas 12 orang itu, di sela diskusi di Kartika Media Center TNI AD, Senen, Jakarta Pusat, Kamis.

Namun menurutnya, Markas Besar TNI Angkatan Darat masih melakukan investigasi penyebab jatuh helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 ED HA 5171 yang tersambar petir di Poso, Sulawesi Tengah.

Karena itu, katanya lagi, perlu waktu lama untuk menemukan hasil investigasi tersebut.

"Saya belum bisa update yang lebih jauh karena proses sedang berjalan. Proses pemeriksaan investigasi sedang berjalan. Mohon sabar saja, tapi saya yakin dalam waktu dekat kami akan keluarkan statement itu tentu kami akan berkoordinasi dengan Mabes TNI," kata jenderal bintang satu itu lagi.

Ia menyebutkan, helikopter itu juga dipasang antipetir di atasnya karena dalam standar penerbangan heli dan pesawat wajib dipasang penangkal petir.

"Tentu itu sudah ada dalam spek standar yang ada. Saya kira kalau yang berkaitan di sana belum bisa statement," kata dia pula.

Helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 412 EP nomor HA 5171 mengalami kecelakaan di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3) sekitar pukul 17.55 WITA.

Helikopter buatan Amerika Serikat itu ditumpangi 13 orang diduga disambar petir karena cuaca buruk.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman menyatakan 13 penumpang yang gugur itu tengah melaksanakan operasi perbantuan Polri Tinombala di Poso untuk menangkap kelompok Santoso.

"Musibah jatuh helikopter milik TNI AD sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah," kata Mayjen Tatang Sulaiman saat konferensi pers di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (20/3) malam.

Tiga belas penumpang heli itu mendapatkan kenaikan pangkat anumerta dan tanda jasa Bintang Bhayangkara Nararya atas gugurnya dalam operasi Tinombala di Poso, yakni Brigjen TNI Anumerta Saiful Anwar, Brigjen TNI Anumerta Heri S, Letkol Inf Anumerta Rasyid, Mayor CKM Anumerta dr Yanto, Mayor Cpn Anumerta Agung K, dan Kapten Cpn Anumerta Wiradhy.

Lalu, Lettu Cpn Anumerta Tito, Serka Anumerta Bagus R, Sertu Anumerta Karmin, Praka Anumerta Bangkit, Prata Anumerta Kiki, Brigjen TNI Anumerta Ontang Roma, dan Kol CPM Anumerta Teddy Alex. (*)