DPRD Padang Minta Kinerja Petugas LP Muara Dievaluasi

id Lapas Muara, Padang, Evaluasi

Padang, (AntaraSumbar) - DPRD Kota Padang menegaskan para penegak hukum setempat perlu mengevaluasi kinerja petugas Lembaga Pemasyarakatan (LP) Muara terkait terungkapnya peredaran narkoba di lokasi itu.

"Padang saat ini darurat narkoba, termasuk LP, kemungkinan ada peran oknum petugas sehingga terjadi pembiaran peredaran narkoba," kata Ketua Komisi I DPRD Kota Padang, Osman Ayub di Padang, Kamis.

Ia menegaskan jika ada indikasi keterlibatan aparat, penegak hukum dan pegawai di lembaga pemerintahan, maka harus diberlakukan sama agar Padang bebas narkoba.

Hal tersebut disampaikan terkait terungkapnya puluhan warga binaan di LP Kelas II A Muara Padang positif mengonsumsi narkoba serta ditemukannya sabu-sabu, timbangan sabu dan beberapa barang bukti lainnya saat dilakukan razia dan tes urine oleh petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar pada Kamis (16/3) malam.

Ia menyampaikan masyarakat setempat di semua lini, tidak hanya generasi muda, melainkan lembaga ataupun instansi di Padang harus dilindungi dari peredaran barang haram tersebut.

"Dalam hal ini BNNP harus terbuka. Jangan hanya bekerja setengah-setengah, melainkan bongkar sindikat peredaran narkoba itu, termasuk di LP," tegasnya.

Menurutnya, ada hal yang patut dipertanyakan terkait keluar masuknya narkoba di rumah warga binaan itu sehingga BNNP harus mengidentifikasi secara keseluruhan.

"Kalau bisa, para pegawai di lembaga publik juga di tes urine," ujarnya.

Selain itu, ia menilainya hal itu terjadi karena lemahnya pengawasan pihak Kemenkum HAM, baik dalam mengawasi anggota dan juga mengawasi peredaran narkoba di lembaga itu.

"Tamu saja masuk ke LP diperiksa begitu ketat. Tidak mungkin dengan penjagaan ketat, hal ini dapat terjadi. Aneh bukan," sebutnya.

Sebelumnya Kepala BNNP Sumbar, M Ali Azhar menyampaikan pihaknya menemukan narkoba jenis sabu-sabu saat menggelar razia di LP Kelas II A Muara pada Rabu (16/3) malam.

Ia mengungkapkan selain satu paket kecil sabu-sabu, pihaknya juga menemukan timbangan digital, alat hisap sabu-sabu, uang tunai Rp664 ribu, puluhan telepon genggam dan senjata tajam.

Telepon genggam yang ditemukan berjumlah 22 unit dari berbagai merek dan senjata tajam mulai dari gunting, obeng dan palu.

Selain itu setelah dilakukan tes urine kepada 120 warga binaan lapas didapatkan 30 orang diantaranya positif menggunakan narkoba.

"29 orang positif menggunakan sabu-sabu dan satu orang positif menggunakan ganja," katanya. (cpw)