Prof Azmi: Datuak Rajo Penghulu Sangat Gigh

id PERANG BELASTING 1908

Lubuk Basung, (Antara) - Salah seorang narasumber Prof Dr Azmi, mengatakan, Datuak Raj Penghulu cukup dikena gigih dan memiliki nilai-nilai patriotisme dan kebersamaan dibawah komando adat dan agama.

"Dengan kegigihan beliu telah terwariskan pada generasi sekarang," katanya saat seminar nasional di aula Hotel Pusako Bukittinggi.

Datuk Rajo Penghulu ini adalah seorang tokoh adat sangat berperan pula dalam persiapan fisik untuk menghalau penjajah Belanda kala itu. Sehingga kepemimpinan Datuk Rajo Penghulu ini sangat diapresiasi oleh masyarakat Kamang kala itu.

Dalam fakta sejarah, Azmi menjelaskan Datuk Rajo belajar sialat dan agama di Kamang. Karena kepandainnya, akirnya Datuk Saleh menjadi guru silat terkenal di Kamang dan nagari sekitarnya. Kepandainnya inilah yang menjadi modal utama dalam mempengaruhi pemuda di Kamang untuk

kemudian bangkit menantang kekuasaan kolonial Belanda yang dianggap tidak benar.

Lanjut Azmi menuturkan, Pengalaman sebagai Penghulu inilah yang telah menyebabkannya merasa peduli dengan anak kemenakan dan bangsanya yang merana karena beban penjajahan Belanda. Kehidupan yang sulit, tanam paksa kopi, kerja rodi tanpa dibayar dan bermacam kewajiban lainnya yang telah membuat penderitaan tidak terbayangkan sakitnya.

Dengan perlakuan yang dibuat oleh pemerintah Belanda sistem pungutan pajak disebut Balesting sehingga membangkitkan semangat Datuk Rajo Penghulu untuk menantang dan menghusir penjaja Belanda.

Disamping itu, katanya, Datuk Rajo Penghulu bersama istrinya melakukan pertempuran serta menunjukan sikap pemimpin sejati yang bersedia dan selalu berada di garis depan, sedia mati bersama pengikutnya, sikap Datuk Rajo Penghulu.

Lebih baik mati berkalangan tanah daripada hidup terjajah,tutupnya. (*)