Hasyim Muzadi Ingatkan Narkoba Bisa Masuk Pesantren

id Hasyim Muzadi

Hasyim Muzadi Ingatkan Narkoba Bisa Masuk Pesantren

KHA Hasyim Muzadi. (Antara)

Jakarta, (Antara) - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Depok dan Malang KH A Hasyim Muzadi menegaskan perlu sebuah gerakan nasional melibatkan partisipasi masyarakat termasuk kalangan pondok pesantren secara masif dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya narkoba.

"Narkoba sudah merambah berbagai kalangan termasuk ke lingkunngan TNI dan Polri, bahkan ada indikasi sudah masuk ke pondok pesantren seperti yang terjadi di Madura Jawa Timur akibat ketidaktahuan para kiai-nya," katanya kepada pers di kediamannya di Depok, Jawa Barat, Minggu (13/3).

Menurut KH Hasyim, informasi narkoba telah masuk ke sebuah pesantren di Jawa Timur diperoleh dari penjelasan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso dalam pertemuan mereka di Jakarta belum lama berselang.

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas tentang persoalan narkoba yang semakin kompleks, sehingga hampir tidak ada satu institusi pun yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.

Mengutip Kepala BNN, KK Hasyim lebih lanjut mengemukakan, pengasuh pondok pesantren di Madura itu sempat tertipu dengan mengkonsumsi narkoba atas pemberian seseorang yang menginformasikannya sebagai obat penjaga stamina agar tahan berdzikir dan bertahajud dalam waktu lama.

Kejadian seperti itu, menurutnya, tidak boleh terulang.

"Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Kepala BNN mengenai perlu meningkatkan sosialisasi dan publikasi, termasuk ke kalangan pondok pesantren tentang bahaya narkoba serta bagaimana pencegahannya," ujarnya lagi.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu menyatakan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman serius bagi keselamatan bangsa dan negara.

Ia mengaku terkejut dengan pernyataan Kepala BNN yang menyebutkan bahwa pengguna narkoba di berbagai daerah di Indonesia pada 2015 tercatat mencapai 5,8 juta orang, dan Indonesia juga merupakan pasar terbesar narkoba di ASEAN.

Apabila para pecandu narkoba di Indonesia tidak terselamatkan, kecanduan narkoba akan berdampak pada kematian masif yang mengerikan dan tak terbayangkan, sehingga akan terjadi tragedi kemanusiaan yang tidak terkirakan.

KH Hasyim juga sependapat dengan Komjen Pol Budi Waseso bahwa masalah peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak cukup ditangani oleh BNN, tetapi harus ditanggulangi dengan gerakan rakyat semesta. (*)