Jakarta, (AntaraSumbar) - Indonesia fokus mengkaji kesepakatan RI-The Indonesia-Eropean Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU CEPA) tahun ini, mengingat negara tetangga Vietnam telah membuka perdagangan dengan Eropa.
"Vietnam sudah, ekspor tekstil, dan crude palm oil (CPO) kita bisa kalah. Makanya, harus kita kejar," kata Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Rabu.
Namun, Sigit tidak ingin Indonesia mengejar ketertinggalan tersebut secara membabi buta hingga semua perdagangan dibuka, jadi pemerintah tetap hati-hati melakukan kajian.
Sigit mengatakan bahwa pihak EU menginginkan 95 persen perdagangan dibuka dengan tarif 0 persen.
Untuk itu, lanjut Sigit, tim kajian sedang memilih jenis barang yang akan dibuka, ditinjau dari segi ketahanannya di dalam negeri dan mempertimbangkan persaingannya.
Jika kesepakatan RI-EU CEPA benar-benar terjadi, kata Sigit, Indonesia optimis akan merebut 30 persen investasi EU di ASEAN yang saat ini angkanya baru 12 persen.
Optimisme tersebut berdasarkan janji pihak EU dengan Indonesia yang telah didiskusikan dalam pembahasan "scouping paper" di Bali beberapa waktu lalu.
Dengan demikian, lanjut Sigit, Indonesia akan diuntungkan dengan tidak hanya masuknya investasi di dalam negeri, tetapi juga tenaga kerja yang akan terserap jauh lebih besar.
Dalam hal ini, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengimbau agar pembahasan tersebut bisa selesai dalam waktu 2 tahun sejak 2015.
"Menperin minta 2 tahun, tetapi lebih cepat lebih baik," pungkas Sigit.
Diketahui, nilai perdagangan antara kedua negara tersebut masih dipimpin oleh Indonesia dengan nilai ekspor 19 miliar dollar AS dan impor 12 miliar dollar AS.
Adapun komoditas utama yang diekspor ke EU, antara lain karet, Crude Palm Oil (CPO), tekstil, dan footware. (*)
Berita Terkait
PLN Indonesia Power dan China Energysepakat kaji pengembangan energi hijau skala besar di Sulawesi
Senin, 25 Maret 2024 22:45 Wib
BMKG dorong pakar kebumian kaji potensi gempa bumi di Laut Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 9:11 Wib
Gubernur kaji peluang tenaga honorer di Sumbar bisa terima THR
Kamis, 21 Maret 2024 20:42 Wib
Anies minta pakar hukum TN kaji pernyataan Presiden terkait netralitas
Kamis, 25 Januari 2024 15:33 Wib
Unand aktif kaji pemanfaatan alternatif berbagai sumber daya hayati
Senin, 14 Agustus 2023 16:45 Wib
Jakarta kaji tiga opsi lokasi Depo MRT Fase II
Jumat, 30 Juni 2023 18:00 Wib
PM Malaysia Anwar Ibrahim sebut 10 perusahaan Malaysia kaji berinvestasi di IKN
Rabu, 8 Maret 2023 6:08 Wib
Arema FC kaji rencana format baru liga yang gunakan sistem kompetisi penuh
Senin, 6 Maret 2023 17:37 Wib