KNTI: Kapal Canggih Penting Tapi Belum Mendesak

id KNTI

Jakarta, (Antara) - Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) M Riza Damanik mengatakan wacana pembuatan kapal pengawas perikanan canggih seperti diusulkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) penting, tapi belum mendesak.

"Suatu saat kita boleh jadi membutuhkan kapal canggih itu, mengingat kejahatan perikanan dan kelautan yang semakin canggih. Namun saat ini belum mendesak," kata Riza Damanik kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Menurut Riza, hal yang lebih mendesak saat ini terkait pengawasan perikanan di laut adalah meningkatkan partisipasi nelayan dalam penangkapan dan pengawasan tersebut.

Selain itu, ujar dia, hal lainnya yang mendesak adalah mendorong transparansi dalam data dan informasi pelaku perikanan, pembenahan aturan hukum untuk meyesuaiak perkembangan perikanan terkini, termasuk mencegah terjadinya kembali konflik perebutan kewenangan di laut.

"Perluas kerja sama efektif regional dan internasional," tuturnya.

Sebelumnya, dalam acara "Marine and Fisheries Business Investment Forum" di Gedung Mina Bahari (GMB) III Kantor KKP, Kamis (11/2), Direktur Utama PT PAL Indonesia (BUMN produsen kapal) Firmansyah mengatakan, pihaknya sedang merancang kapal induk pengawas perikanan pertama Indonesia.

Gagasan tersebut, ujar Firmansyah, merupakan usulan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk membantu misi pengawasan dan pemantauan kelautan.

Kapal yang dirancang itu, lanjutnya, merupakan pengembangan dari kapal perang yang sebenarnya didesain untuk peralatan yang dipesan oleh angkatan bersenjata negara tetangga.

Dengan adanya kapal itu, ia mengemukakan maka kapal induk pengawas perikanan itu juga dapat menjadi posko koordinasi serta fungsi praktis lainnya seperti menyediakan bahan bakar.(*)