Penanganan Tanggul Jebol Latuharhary Masih Berlangsung

id Penanganan Tanggul Jebol Latuharhary Masih Berlangsung

Jakarta (ANTARA) - Penanganan tanggul Kanal Banjir Barat di kawasan Latuharhary dilanjutkan kembali, setelah istirahat dan pergantian personel pada Jumat pukul 13.00 WIB. Sebanyak 250 personel dari Batalyon Kavaleri (Yonkav) VII Kodam Jaya, Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang (Yonarhanudse) VI Kodam Jaya, Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) III Kodam Jaya, Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan Komandu Pasukan Khusus (Kopassus) Angkatan Darat. Wakil Asisten Operasi Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya Letkol Deidy Aprias mengatakan personel TNI dikerahkan untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). "Personel TNI dikerahkan sebagai tenaga lapangan untuk menutup tanggul yang jebol. Sedangkan teknisnya diatur PU dibantu Denzipur," kata Letkol Deidy Aprias di Jakarta, Jumat. Deidy mengatakan personel TNI dikerahkan secara bergantian setiap lima jam. Selain dari TNI Angkatan Darat, juga ada personel dari Korps Marinir Angkatan Laut. Selain personel TNI, penanganan tanggul jebol juga melibatkan dua alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Pada Jumat pagi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Erwin Hudawi Lubis telah meninjau lokasi jebolnya tanggul di Latuharhary. Sebelumnya, hujan deras yang melanda ibu kota telah menyebabkan Jakarta kebanjiran. Kanal Banjir Barat tidak mampu menahan aliran deras, sehingga air meluap melewati tanggul beton dan menerjang tanggul tanah yang ada di sebelah tanggul beton. Jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat di kawasan Latuharhary telah menyebabkan air menggenangi jantung ibu kota seperti Bundaran Hotel Indonesia. Air juga sempat menggenangi Istana Kepresidenan yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara. (*/wij)