Kualalumpur, (AntaraSumbar) - Serpihan diduga dari reruntuhan badan pesawat, yang ditemukan di lepas pantai Thailand selatan tiga hari lalu, bukan milik pesawat penumpang Malaysia Airlines, yang hilang hampir dua tahun lalu, kata pejabat Kementerian Perhubungan Malaysia di Kualalumpur, Selasa.
Puing-puing tersebut tidak sesuai dengan badan pesawat jenis Boeing 777 dan sebagian besar material yang ditemukan di antara puing-puing tersebut tidak terdaftar dalam panduan katalog bagian Malaysia Airlines, kata pihak kementerian dalam pernyataannya seusai investigasi.
Serpihan besar berupa lengkungan logam yang terdampar di perairan Provinsi Nakhon Si Thammarat, Sabtu lalu, memunculkan spekulasi bahwa material tersebut adalah pewasat Boeing 777 milik Malaysia Airlines yang hilang.
Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH-370 hilang dengan mengangkut 239 orang. Pesawat nahas itu melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada Maret 2014.
Potongan yang diduga dari pesawat tersebut juga terdampar di Kepulauan Reunion, Prancis, pada Juli 2015. Namun tidak ada jejak lebih lanjut mengenai temuan tersebut.
Pihak berwenang Thailand mengatakan bahwa kecil kemungkinan bongkahan tersebut berasal dari MH-370.
Serpihan tersebut berupa besi yang berbentuk melengkung dengan ukuran sekitar 2x3 meter.
Kepala distrik setempat Patthikongpan mengatakan bahwa berdasarkan kerang-kerang yang menempel di puing tersebut, kemungkinan benda itu berada di laut sekitar setahun sehingga bukan berasal dari MH-370.
Pakar penerbangan juga menyatakan bahwa potongan itu tidak mungkin pesawat MH-370.
"Sepotong logam besar melengkung terdampar di propinsi Nakhon Si Thammarat, Tanyapat Patthikongpan," kata Phanang kepada Kantor Berita Reuters.
Penduduk desa melaporkan temuan itu kepada pihak berwenang untuk diperiksa lebih lanjut. "Penduduk desa menemukan puing berukuran lebar sekitar dua meter dan panjang tiga meter," katanya.
Temuan itu memicu dugaan media Thailand bahwa puing itu mungkin milik pesawat MH-370.
Terkait hilangnya MH-370 dua tahun lalu, pemerintah Malaysia memobilisasi departemen penerbangan sipil, angkatan udara, angkatan laut, dan Maritime Enforcement Agency, serta meminta bantuan internasional dan negara-negara tetangga.
Berbagai negara melancarkan misi pencarian dan penyelamatan di perairan Asia Tenggara. Dalam kurun dua hari, negara yang terlibat telah mengirim lebih dari 34 pesawat dan 40 kapal ke kawasan tersebut.
Namun hingga kini bangkai pesawat komersial tersebut belum ditemukan. (reuters)
Berita Terkait
Terkait lonjakan harga tiket pesawat Gubernur Sumbar minta Kemenhub memanggil pihak maskapai
Jumat, 22 Maret 2024 15:49 Wib
Gubernur Sumbar minta Kemenhub telusuri lonjakan harga tiket pesawat
Kamis, 21 Maret 2024 20:42 Wib
Pilot pesawat Smart Aviation yang jatuh di Binuang ditemukan selamat
Senin, 11 Maret 2024 20:40 Wib
Tim SAR gabungan masih mencari kotak hitam pesawat Smart Aviation
Senin, 11 Maret 2024 11:32 Wib
Tim SAR Gabungan kembali mencari pesawat Smart Aviation yang jatuh
Minggu, 10 Maret 2024 9:10 Wib
Pesawat F-16 di Skadron Udara 16
Senin, 5 Februari 2024 17:08 Wib
Enam orang tewas dalam kecelakaan pesawat di Kanada
Kamis, 25 Januari 2024 18:07 Wib
Serah terima alutsista pesawat ke TNI
Rabu, 24 Januari 2024 16:12 Wib