263 Hektare Lahan Pertanian Rusak Akibat Banjir

id Lahan Pertanian Rusak Akibat Banjir

Padang Aro, (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengungkapkan seluas 263 hektare lahan pertanian warga rusak akibat banjir yang melanda daerah itu pada Rabu pagi.

Kepala BPBD Solok Selatan, Editorial mengatakan 263 areal pertanian warga tersebut terdiri dari sawah 259 hektare dan tanaman palawija empat hektare yang tersebar di dua Kecamatan.

"Selain area persawahan juga ada empat irigasi yang rusak akibat besarnya debit air sungai Batang Sangir," katanya.

Dia mengatakan, untuk kecamatan yang terkena dampak luapan sungai Batang Sangir ada tiga kecamatan yaitu Sangir, Sangir Jujuan dan Sangir Batang Hari.

Untuk Sangir, katanya, berdasarkan tinjauan oleh tim ke lapangan ditemukan dua jembatan gantung untuk akses ke lokasi pertanian warga di Nagari Lubuak Gadang Timur terputus.

Selain itu di Jorong Manggiu Nagari Lubuak Gadang Utara sebanyak empat rumah warga direndam air.

Sedangkan untuk Sangir Jujuan kata dia, merusak empat irigasi di Padang Air Dingin, Batikan, Sawah Padang dan Padang Limau Sundai.

Sedangkan untuk areal persawahan di Sangir Jujuan terdapat 3,5 hekatare masing-masing 1,5 hektare di Nagari Bidar Alam dan Simpang Tiga, Jorong Pasar Bidar Alam satu hektare dan Batikan 1,5 hektare.

Selain itu imbuhnya di Sangir Jujuan juga menghanyutkan tujuh ekor kambing warga di Jorong Koto Gadang Lubuak Malako.

Sedangkan Sangir Batang Hari dampaknya paling parah yaitu di Nagari Ranah Pantai Cermin merendam 200 hektare sawah dan 12 ekor kerbau hanyut.

Selanjutnya tiga hektare tanaman palawija juga rusak dan 300 batang sawit ikut terendam.

Selain itu juga merendam 150 meter persegi kolam warga yang sudah siap panen dan diperkirakan isinya sekitar 750 kilogram.

Sedangkan di Nagari Abai 50 hektare sawah terendam dan satu hektare tanaman palawija rusak serta tujuh hektare sawah di Sitapus.

Sementara itu, Wali Nagari Lubuak Gadang Timur, Kasri mengatakan, di daerahnya selain memutuskan jembatan gantung juga merendam sekitar 10,5 hektare sawah warga.

"Jagung warga yang sudah di dalam karung juga hanyut dibawa derasnya aliran Sungai Batang Sangir," katanya. (*)