Irman Gusman Dorong Pemanfaatan Energi Gelombang

id Irman Gusman, Pemanfaatan, Gelombang

Irman Gusman Dorong Pemanfaatan Energi Gelombang

Ilustrasi. Relawan melakukan uji coba Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut - Sistem Bandulan (PLTGL-SB), di Muara Penjalinan, Padang, Sumbar. (ANTARA FOTO/Iggoy El Fitra)

Padang, (AntaraSumbar) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman mendorong dan mengapresiasi adanya temuan pemanfaatan energi gelombang untuk pembangkit listrik oleh salah seorang warga Padang Zamrisyaf.

"Saat ini dibutuhkan adanya energi alternatif untuk dapat menjaga perubahan iklim di tengah isu irit ekonomi sehingga negara RI tidak lagi tergantung pada energi fosil," katanya dalam kunjungannya ke Muara Penjalinan, Padang, Selasa (22/12).

Ia mengatakan keadaan saat ini ialah pembangkit listrik menghandalkan dan menggunakan bahan bakar minyak atau air sehingga adanya pemanfaatan energi gelombang yang relatif baru di Indonesia diyakini dapat menyumbangkan energi alternatif untuk kepentingan bangsa.

"Kami tentu sangat mendorong energi gelombang ini karena Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi yang cukup besar untuk jenis energi ini dan memang sortir energi alternatif sedang dilaksanakan serta harus dikembangkan," katanya.

Walaupun energi gelombang belum tergarap dengan baik, namun dengan adanya temuan di Padang diharapkan dapat menciptakan sebuah teknologi yang tepat guna, efisien dan terjangkau terutama untuk daerah laut dan pulau-pulau terpencil.

Dalam pelaksanaan pemanfaatan energi gelombang untuk pembangkit listrik itu tentu dapat bekerja sama dengan banyak lini seperti PT Semen Padang, pemerintahan termasuk wali kota dan bagian sumber daya manusia.

"Saya tentu akan berkoordinasi dengan pusat untuk pengembangan ini dan sebagai rakyat, saya sangat mendukung agar nantinya dapat dibuat di sepanjang pantai yang memiliki potensi ombak dan jika memang bagus akan dapat dikomersilkan," katanya menjelaskan.

Sementara penemu pembangkit listrik tenaga gelombang laut, Zamrisyaf mengatakan, proses uji coba dari temuan yang dipatenkan pada 2002 ini cukup panjang dan mulai dilaksanakan di Muara Penjalinan sejak 2011.

Ia menyampaikan, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi energi gelombang yang sangat besar namun dibiarkan begitu saja sehingga adanya pendayagunaan energi tersebut sangat dibutuhkan terutama untuk pulau-pulau kecil dan terpencil.

"Untuk di daerah tertentu seperti pulau-pulau kecil, pemerintah hanya menyediakan listik enam jam saja, padahal masyarakat membutuhkannya selama 24 jam," katanya

Jika pengembangan energi ini terus didorong oleh banyak pihak, katanya, tentunya tidak akan ada pemadaman listrik, terutama di Padang, karena dapat memberikan energi sebesar 15 megawatt.

Selain itu, energi gelombang yang diciptakan setara 220 volt dan dapat terinterkoneksi dengan PLN tersebut dapat menjadikan Padang menjadi kota hijau karena ramah lingkungan, tidak menggunakan minyak serta bisa mengatasi abrasi pantai.

"Cara kerjanya hanya dengan menurunkan jangkar. Terdapat bandul di atas ponton yang mengikuti arah pergerakan ponton, baik itu miring ke kiri atau ke kanan sehingga membuat alat itu terus berputar. Perputaran tersebut yang ditransmisikan untuk memutar dinamo dan menghasilkan energi listrik," katanya menjelaskan.

Ia berharap dengan dorongan dari banyak pihak termasuk pemerintah dan masyarakat setempat dapat mempercepat terealisasinya penggunaan salah satu energi terbarukan itu untuk masyarakat luas. (cpw)