Legisltor: Hari Ibu Momentum Gerakan Kasih Sayang

id Hari Ibu, Momen, Gerakan, Kasih, Sayang

Sawahlunto, (AntaraSumbar) - Wakil Ketua DPRD Kota Sawahlunto Hasjhonni mengusulkan agar momentum peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember setiap tahunnya dijadikan sebagai gerakan sayang keluarga.

Dia di Sawahlunto, Selasa, mengatakan hal tersebut penting untuk segera dirancang dan dilaksanakan sehingga mampu berkembang menjadi gerakan moral untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

"Apabila semua sudah menyadari hal tersebut, diyakini akan mampu menjadi salah satu jalan keluar dalam menyikapi maraknya aksi kekerasan dalam rumah tangga serta efek negatif lainnya, sebagai akibat dari berkurangnya rasa kasih sayang serta saling memiliki antar sesama anggota keluarga," kata dia.

Dia mencontohkan, seperti bermunculannya para pelaku teror yang saat ini keberadaannya sudah semakin dekat dengan daerah itu. Menurutnya kondisi tersebut terjadi akibat telah menipisnya rasa kecintaan terhadap keluarga sehingga si pelaku tidak lagi memikirkan akibat yang dapat ditimbulkan dari perbuatannya itu terhadap diri dan keluarganya serta keluarga orang lain.

Begitu juga dengan maraknya permasalahan penyalahgunaan narkoba dan obat-obat terlarang lainnya serta kasus penyebaran virus HIV/AIDS, dari pengamatan yang dilakukannya secara pribadi hal itu juga bersumber dari kurangnya perhatian dari keluarga sebagai wujud nyata kepedulian serta kasih sayang antar sesama anggota keluarga.

"Pada akhirnya pihak yang paling dirugikan nantinya adalah keluarga itu sendiri, karena harus mengalami siksaan batin karena harus menanggung malu berkepanjangan dan merenggut kebahagiaan dan kedamaian pada keluarga bersangkutan," jelas dia.

Menurutnya, khusus untuk Kota Sawahlunto yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata, kondisi tersebut tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi yang bersifat luas dan menyeluruh mulai dari kelompok masyarakat terkecil, yakni keluarga.

Dia mengatakan, secara pribadi ia akan berupaya mendorong pihak pemerintah kota itu agar pada tahun 2016 nanti peringatan serupa dapat dilaksanakan dengan lebih nyata dan luas, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di kota itu untuk secara bersama-sama membangun komitmen untuk lebih menyayangi keluarga masing-masing dalam sebuah prasasti yang ditandatangani bersama.

"Ini jauh lebih bermanfaat dan memiliki efek positif jika dibandingkan dengan pemenuhan capaian sekedar meraih kebanggaan semu melalui peraihan segala bentuk penghargaan, tapi tidak diikuti dengan upaya nyata dalam membangun visi masyarakat kota itu sendiri terkait penghargaan yang draih tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota Sawahlunto mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai segala bentuk kegiatan terkait potensi terjadinya aksi terorisme di lingkungan masing-masing.

Wakapolres setempat, Kompol Eko Susanto SIK mengatakan hal itu sekaitan dengan telah ditangkapnya salah seorang warga asal Kabupaten Sijunjung yang diduga sebagai salah seorang pelaku aksi teror dari kelompok Islamic State Iraq Syria (ISIS) oleh pihak Densus 88 di Cilacap, Jawa Tengah.

"Dari informasi sementara yang kami terima, tersangka bernisial RS alias IW alias ZA yang diamankan di Majenang, Cilacap, sekira pukul 11.30 WIB tersebut, sebelumnya diketahui memang berdomisili di wilayah hukum Polres Sijunjung selama bertahun-tahun dan diketahui menghilang sejak 9 Desember 2015," katanya. (*)