Simpang Ampek, (Antara) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Abdi Surya mengatakan pengembangan wisata harus melibatkan semua komponen sehingga potensi objek wisata yang ada bisa tergarap secara maksimal.
"Pengembangan wisata semua pihak harus terlibat. Baik Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Koperindag dan Dinas Kelautan Perikanan," katanya di Simpang Ampek, Senin.
Ia mencontohkan, jika ingin mengembangkan wisata yang terletak jauh dari pusat ibukota pertama sekali harus memperhatikan jalan menuju wisata tersebut.
"Persoalan jalan tentu yang punya kewenangan adalah Dinas PU, selain itu juga harus dibarengi dengan promosi dan pembenahan di lokasi wisata,"ujarnya.
Kedepannya pihaknya akan membicarakan persoalan ini secara bersama-sama instansi terkait sehingga potensi yang ada bisa tergarap secara maksimal.
Ia menyebutkan Pasaman Barat tidak saja memiliki wisata alam yang indah juga memiliki lautan luas bertaburan kekayaan sumber daya dan memiliki pulu-pulau kecil yang indah.
"Namun keterbatasan sarasa prasarana dan transportasi yang belum memadai menjadi kendala dalam pengembangan semua potensi itu," katanya.
Ia mengatakan diantara potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Pasaman Barat tersebut adalah, Pulau Panjang yang terletak di Kecamatan Sungai Beremas.
Di kawasan ini terdapat delapan pulau kecil dengan pasir putih. Hamparan pohon kelapa dengan airnya yang tenang bisa untuk wisata memancing dan menyelam.
Selain itu ada Pantai Sasak yang terletak di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia atau sekitar 18 KM dari Simpang Ampek, Ibu Kota Kabupaten Pasaman Barat. Kondisi pantainya juga indah dan bisa dijadikan wisata bahari.
"Pantai Muaro Binguang yang berada di Kecamatan Kinali atau sekitar 28 KM dari Ibu Kota Pasaman Barat. Disini terdapat perahu-parahu sewaan yang bisa membawa pengunjung ke daratan seberang. Jika pasang surut pengunjung dapat berjalan kaki ke tengah pantai," jelasnya.
Sedangkan untuk wisata gunung, Pasaman Barat memiliki Gunung Talamau dengan ketinggian 2.974 Mdpl dari permukaan laut. Merupakan gunung tertinggi di Sumatera Barat. Gunung tersebut menjadi tujuan para pendaki gunung dari dalam dan luar negeri.
Keaslian hutannya merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan dengan memiliki 13 telaga nan indah.
Ia menjelaskan Pasaman Barat juga memiliki potensi wisata yang religius, seperti ojek wisata Ikan Larangan Lubuak Landua Kecamatan Pasaman.
Ikan Larangan ini dibuat oleh tokoh agama Islam yaitu Syeh Muhammad Basir Lubuak Landua. Ikan dalam kolam ini, dipercaya masyarakat tak boleh ditangkap dan dikomsumsi.
"Dari sekian banyaknya objek wisata yang ada maka diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak untuk memajukannya. Tidak hanya dari pemerintah daerah saja tetapi semua pihak harus terlibat termasuk masyarakat," tegasnya. (*)
Berita Terkait
Pemkot Pariaman bersiap sambut wisatawan pada libur lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 17:45 Wib
Apresiasi Kehadiran Sandiaga Uno Di Bonjol, Benny Utama : Perayaan Titik Kulminasi Pemantik Kunjungan Wisata Ke Pasaman
Minggu, 24 Maret 2024 14:31 Wib
Menparekraf dukung Sumbar perkuat wisata halal
Minggu, 24 Maret 2024 5:01 Wib
Menparekraf: Perayaan kulminasi matahari bisa picu pariwisata Pasaman
Sabtu, 23 Maret 2024 17:06 Wib
Dispar Sumbar antisipasi parkir liar saat gelar agenda wisata
Kamis, 21 Maret 2024 20:40 Wib
Pemprov Sumbar gelar Sumarak Ramadhan 1445 H perkuat branding wisata halal
Kamis, 21 Maret 2024 14:57 Wib
Sumbar gelar Sumarak Ramadhan 1445 H perkuat branding wisata halal
Rabu, 20 Maret 2024 20:41 Wib
Wagub Sumbar minta Ikan Sakti Sungai Janiah daftarkan ke ADWI
Senin, 18 Maret 2024 11:26 Wib