JKMP-4 Upayakan Penggunaan Varietas Kartika 1-82 Meningkat

id Varietas Kartika 1-82 Meningkat

Painan, (Antara) - Jaringan Pertanian Perikanan dan Peternakan (JKMP 4) Pesisir Selatan, Sumatera Barat, akan mengupayakan peningkatan penggunaan bibit unggul padi varietas Kartika 1-82 di daerah itu pada 2016.

Koordinator Daerah Komunitas JKMP 4 setempat, Rosman Muchtar di Painan, Kamis, mengatakan pihaknya bersama Komando Distrik Militer (Kodim) 0311 Painan telah membentuk Demplot di setiap kecamatan di daerah itu.

Sebab varietas baru tersebut diyakini mampu menjawab tantangan guna mencapai target swasembada pangan pada 2019 seperti yang ditargetkan pemerintah pusat.

Kami telah melakukan uji coba jenis bibit baru ini di Kecamatan Bayang dan IV Jurai dan berhasil, katanya saat panen raya varietas Kartika 1-82 di Kenagarian Salido.

Ia menjelaskan, berdasarkan data produksi 2014, varietas Kartika 1-82 mampu menghasilkan gabah kering panen (GKP) mencapai 9,2 ton per hektare.

Sedangkan 2015 produksi ditargetkan hingga 11 ton per hektare. Hal itu mengingat adanya lonjakan bulir yang terdapat di tiap batang padi, dari 150 bulir menjadi 250 bulir.

Sementara Dandim 0311 Painan Letkol Inf. Joko Maryanto mengatakan ia telah meminta seluruh jajarannya untuk proaktif mendukung perluasan area tanam padi tersebut.

Menurutnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki harapan besar pada sektor pertanian dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan negara ini.

Karena ini menyangkut tugas kami sebagai penjaga kedaulatan bangsa. Tanpa pangan yang berdaulat, susah bagi sebuah bangsa untuk mempertahankan kedaulatannya, terangnya.

Untuk itu ia juga meminta Pemkab Pesisir Selatan untuk serius menggarap sektor pertanian dan bukan hanya sekedar wacana.

Pemerintah daerah pun diminta segera merealisasikan berbagai bantuan sektor pertanian, selain itu melakukan perbaikan terhadap jalan usaha tani.

Sekretaris Daerah Pesisir Selatan Erizon menegaskan akan segera mengatasi berbagai persoalan di sektor pertanian.

Soal pengairan, nanti kami carikan solusinya. Sedangkan untuk pembangunan jalan usaha tani bisa digunakan dana operasional, ungkapnya. (*)