Nusa Dua, (Antara) - Pemerintah daerah akan lebih mudah mendapat tambahan pembiayaan infrastruktur selain pembiayaan dari anggaran fiskal pada 2016 sehingga pengerjaan proyek infrastruktur dan efek pengganda ekonomi yang dihasilkan dapat dirasakan lebih cepat.
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang menjadi embrio Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI) Emma Sri Martini di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu, mengatakan pembiayaan yang disalurkan termasuk kepada pemerintah daerah diharapkan dapat menutupi kekurangan kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur.
Insentif sumber pembiayaan ini diharapkan banyak disalurkan ke wilayah luar Jawa,terutama kawasan timur agar dapat menekan ketimpangan pembangunan antara Jawa dan luar Jawa.
"Dengan adanya fasilitas pembiayaan untuk pemda, proyek langsung dapat dikonstruksi," ujarnya.
"Apalagi di wilayah timur dan tengah, kalau secara bisnis, deal closing (proyek)-nya masih langka," ucapnya.
SMI yang akan bertransformasi menjadi LPPI diwajibkan menyalurkan pembiayaan kepada pemda setelah dilebur dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan menapat suntikan dari pengalihan aset sebesar Rp18,3 triliun. Ditambah jumlah modal disetor Rp4 triliun dan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp2 triliun, jumlah modal SMI mencapai Rp25,3 triliun.
Dalam menyalurkan pembiayaan, Emma mengimbuhkan, pihaknya memprioritaskan proyek infrastruktur yang menjadi sektor prioritas dan sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), rencana tata ruang, serta telah memenuhi kajian dampak ekonomi dan sosial.
Emma menjamin tingkat biaya dana untuk pemda yang ingin mendapatkan pinjaman akan lebih ringan dibanding pinjaman dari bank komersil.
Dari portofolio SMI sebelum dilebur dengan PIP, penyaluran pembiayaan masih didominasi untuk proyek-proyek infrastruktur di Jawa, Sumatera, Bali. Adapun di Kalimantan, SMI sedang menggarap 10 proyek yang di antaranya proyek kelistrikan dan pelabuhan, Sulawesi tujuh proyek di antaranya listrik, pelabuhan dan bendungan, serta Papua empat proyek jalan dan jembatan. Adapun di wilayah Nusa Tenggara, berdasarkan portoflio, belum ada proyek yang dikerjakan SMI.
SMI sebelumnya menyalurkan tambahan pembiayaan untuk beberapa proyek infrastruktur, di antaranya, dua ruas tol Trans Sumatera, tol Cikampek-Palimanan, PLTU Molotabu Gorontalo, beberapa proyek Bandara yang dikerjakan Angkasa Pura II, serta pendampingan penyiapan proyek Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan.
SMI menargetkan akumulasi komitmen pembiayaan hingga 2016 dapat mencapai Rp24 triliun, dengan target tambahan saluran pembiayaan Rp12 triliun pada 2016. (*)
Berita Terkait
Tumbuh hingga 38 persen Pembiayaan usaha syariah Bank Nagari 2023
Selasa, 6 Februari 2024 15:03 Wib
Pembiayaan usaha syariah Bank Nagari 2023 tumbuh hingga 38 persen
Jumat, 2 Februari 2024 20:48 Wib
Sri Mulyani: Pemerintah berperan penting dalam genjot pembiayaan swasta
Kamis, 18 Januari 2024 17:56 Wib
Bank Nagari raih terbaik III BPKH Banking Award
Senin, 18 Desember 2023 9:33 Wib
Genjot transisi energi, PLN jajaki dukungan pembiayaan hijau dari export finance Australia
Jumat, 8 September 2023 9:26 Wib
Realisasi pembiayaan UMi di Sumbar Rp89,5 miliar semester I-2023
Sabtu, 5 Agustus 2023 7:19 Wib
Menkeu perkirakan pembiayaan utang turun Rp289,9 triliun dari target APBN
Senin, 10 Juli 2023 20:06 Wib
Seminar Transisi Pembiayaan Di Asean
Kamis, 30 Maret 2023 13:26 Wib