Penutupan Mukernas PBB Dipercepat

id Mukernas, PBB, Penutupan

Penutupan Mukernas PBB Dipercepat

Partai Bulan Bintang. (ANTARA FOTO)

Malang, (AntaraSumbar) - Penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Bulan Bintang yang dijadwalkan Jumat sore, dipercepat menjadi dini hari karena semua rangkaian agenda pelaksanaan berjalan dengan baik dan lancar.

"Agenda Musyawarah Dewan Pimpinan (MDP) yang diperkirakan cukup alot dan menyita waktu paling lama, ternyata juga berjalan lancar dan cepat, sehingga Mukernas bisa ditutup lebih cepat," kata Ketua Panitia Mukernas Partai Bulan Bintang (PBB) Hadi Priyono di Hotel Savana Kota Malang, Jumat dini hari.

Karena agenda pembahasan komisi-komisi sudah selesai sebelum waktu yang ditetapkan, lanjutnya, maka agenda hari ini (Jumat) dititikberatkan pada kegiatan di luar.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, rencananya menjadi khotib Shalat Jumat di Masjid Ahmad Yani Kota Malang dan anggota Mukernas lain mengunjungi beberapa objek untuk konsolidasi.

Dari serangkaian pembahasan empat komisi yang bekerja sesuai kompartemen dan fokus kajian masing-masing selama Mukernas, akhirnya menghasilkan beberapa rumusan, di antaranya adalah PBB menjadi partai berlandaskan Islam Moderat dan berdasar teknologi informasi.

Platform baru itu diharapkan mampu mendongkrak suara partai hingga 5 persen pada Pemilu 2019, dengan pendekatan yang baik dan menyasar ideologis. "Kita juga menyasar pemilih pemula dengan platform ini," imbuhnya.

Ia mengemukakan saat ini partai menyadari realitas politik transaksional yang merambah ke segala lini kehidupan, namun dengan tetap mengandalkan semangat ideologis yang tinggi dan kerja keras, PBB optimistis bisa memenuhi target itu. "Kita akan menyebar sampai basis desa dan kecamatan dalam program kerja setahun ke depan," ujarnya.

Sementara itu Ketua Harian PBB Jamaludin Karim, menegaskan dua hal pokok yang harus dihadapi kader PBB dalam menatap situasi politik mendatang. Pertama, menolak dengan tegas sistem "parliamentary threshold" (ambang batas) 2,5 persen ditolak tegas, namun menghadapi kenyataan politik yang ada, partai harus melakukan koordinasi dengan baik agar target 5 persen suara bisa dipenuhi.

"Kalau kita kuat dan solid serta bisa berkoordinasi dengan baik, sistem apapun akan mampu kita hadapi," ucap Jamaludin.

Selain itu, penambahan sekitar 350 ribu anggota baru adalah tonggak utama yang harus dilakukan pada 2016 mendatang. Jika di "breakdown", maka setiap DPC harus mampu merekrut 2.000 anggota baru.

"Yang tak kalah pentingnya, persoalan yang harus kita dihadapi lainnya adalah kondisi politik yang sangat memprihatinkan dewasa ini," ujarnya.

Saling buka aib dan borok antarelite politik, lanjutnya, menjadi suguhan publik dan itu harus diatasi dengan baik. Dan, kasus pencatutan nama adalah bukti bahwa kenyataan politik di Tanah Air sudah kacau balau.

Oleh karena itu, kader partai harus meluruskan niat dalam menegakkan idealisme partai untuk perbaikan bangsa Indonesia.

Ketua Majelis Syuro PBB MS Kaban mengusulkan agar partainya melakukan rebranding untuk menjaring suara lebih luas. Target 5 persen suara pada Pemilu 2019, harus dilakukan dengan cara khusus dan melibatkan seluruh kader partai dari pusat maupun daerah.

Ia menilai selama ini peran serta anak muda dalam mendulang suara partai cukup penting dan sangat strategis. Oleh karenanya, badan otonom dan badan khusus sejak dini harus bergerilya menyasar mereka (kaum muda).

"Kami arankan PBB bisa satu komando dari pusat hingga daerah agar bisa memperluas jaringan. Dan, yang harus dilakukan partai adalah memperkenalkan di tengah masyarakat bahwa Islam yang diusung moderat, tidak fundamental dan liberal, termasuk jika ada usulan mengubah warna dasar logo partai," tukasnya. (*)