Pakar: Tujuh Kabupaten/Kota Tingkatkan Produksi Perikanan Tangkap

id Tingkatkan Produksi Perikanan Tangkap

Padang, (Antara) - Pakar Kelautan dan Perikanan dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatera Barat, Dr. Eni Kamal mengatakan tujuh kabupaten/kota di provinsi itu perlu lebih menggencarkan peningkatan produksi dan kualitas perikanan tangkap di masing-masing daerahnya.

"Potensi perikanan tangkap tersebut ialah pengembangan ikan pelagis di Pasaman Barat, ikan teri, ikan tongkol di Kabupaten Agam, Padang Pariaman dan Kota Pariaman, ikan tuna dan cakalang di Kota Padang, Pesisir Selatan dan Kepulauan Mentawai," kata dia di Padang, Kamis.

Ia mengatakan untuk meningkatkan produksi tersebut dapat didukung oleh pengembangan masing-masing alat tangkap di tiap daerah serta peningkatan pengetahuan nelayan terkait kualitas ikan yang diberdayakan.

"Untuk daerah Pasaman Barat yang memiliki banyak ikan pelagis di permukaan air laut dapat memanfaatkan jaring dan payang dalam penangkapan serta dibantu dengan pembuatan rumah-rumah atau apartemen ikan," kata dia.

Apartemen ikan ini berfungsi sebagai tempat mengumpulkan ikan-ikan dengan tempat makan, perkawinan serta pemberhentian sejenak saat terjadi migrasi.

Selain ikan pelagis, Pasaman Barat juga dapat memberdayakan udang sebagai salah satu potensi perikanan tangkap lainnya dengan langsung menyimpan dalam es untuk menjaga kesegaran ikan.

Untuk daerah Kabupaten Agam, Padang Pariaman dan Kota Pariaman dapat memanfaatkan bagan dalam memberdayakan ikan teri, ikan kembung dan tongkol yang dapat sekaligus meningkatkan 100 persen kualitas ikan dan pendapatan masyarakat.

"Dalam menggunakan bagan, ikan yang ditangkap seperti teri dapat langsung direbus di atas kapal sebelum dijemur di darat agar dapat menghasilkan teri super yang dapat dijual seharga Rp95.000 per kilogram atau meningkat dari Rp30.000 harga teri biasa," jelas dia.

Sedangkan untuk meningkatkan pemberdayaan tuna dan cakalang di Padang, Pesisir Selatan dan Mentawai dapat dilakukan dengan memanfaatkan long line mini sepanjang satu kilometer dan dilengkapi dengan pendingin untuk menjaga kesegaran ikan.

Ia mengatakan setiap petani ikan di kabupaten/kota tidak perlu menargetkan penangkapan ikan yang banyak melainkan menjaga kesegaran dan kualitas ikan agar dapat benar-benar memanfaatkan potensi yang ada dan dapat menjadi produk-produk ekspor untuk masyarakat ekonomi Asean.

Sementara Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar mendorong pemerintah kabupaten/kota yang memiliki perairan laut untuk memacu pembangunan pelabuhan perikanan, guna mendorong peningkatan produksi tangkap ikan.

Kepala DKP Sumbar Yosmeri mengatakan, pelabuhan perikanan yang dimiliki pemerintah provinsi di Kecamatan Bungus Padang, Carocok Tarusan di Pesisir Selatan dan satu unit di Kepulauan Kepulauan Mentawai, belum memadai untuk seluruh nelayan Sumbar.

Ia mengatakn dengan adanya pelabuhan perikanan di semua kabupaten/kota yang memiliki perairan laut, diharapkan bisa mendorong peningkatan produksi potensi perikanan tangkap daerah ini. (*)