Painan, (Antara) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) beranjak naik sejak dua pekan terakhir menjadi Rp850 per kilogram di tingkat pedagang.
"Harga TBS di tingkat pedagang pengumpul sudah mulai naik. Dari harga Rp500 per kilogram kini naik menjadi Rp850 per kilogram sejak dua pekan terakhir, " kata Roni (43) seorang petani sawit di Lengayang, Jumat.
Kenaikan harga TBS kelapa sawit itu tentunya sangat menggembirakan masyarakat khususnya petani karena sebelumnya anjlok ke harga yang paling bawah yakni mencapai Rp450 per kilogram.
Meski demikian, harga sebesar Rp850 per kilogram masih belum terlalu menguntungkan bagi petani bila dibandingkan dengan biaya perawatan tanaman dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga petani sawit tersebut.
Ia berharap, harga TBS sawit di kabupaten itu dapat bertahan pada posisi diatas Rp1.500 per kilogram sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat khususnya petani sawit dan pedagang bahan kebutuhan pokok harian.
"Kita berharap pemkab setempat dapat menanggapi keluhan masyarakat (petani) terkait tidak normalnya harga TBS di kabupaten ini. Karena jika harga TBS tidak stabil dikhawatirkan dapat merugikan petani.
Terkait harga tersebut, pemkab setempat diharapkan dapat menindak tegas pedagang TBS yang ditemukan nakal karena akibatnya sangat merugikan terhadap masyarakat khususnya petani sawit.
Katanya, harga TBS di tingkat petani idealnya di atas Rp1.500 per kilogram. Maka itu diharapkan harga TBS terus naik sehingga dapat menyejahterakan petani.
Sementara Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian Perdagangan dan Pasar Pesisir Selatan Erdianto mengatakan untuk menstabilkan harga TBS maka petani yang sudah bergabung dengan koperasi agar dapat mendirikan pabrik mini pengolahan kelapa sawit.
Ia menyebutkan, dengan membangun pabrik mini pengolahan kelapa sawit, petani tidak lagi ketergantungan dengan perusahaan pengelola kelapa sawit yang ada saat ini sehingga harga TBS dapat normal di Pesisir Selatan.
Selama ini pemilik perusahaan pengolah "crude palm oil" (CPO) atau minyak mentah kelapa sawit di kabupaten itu selalu beralasan, murahnya harga TBS karena dipengaruhi rendahnya kualitas TBS dari petani. (*)
Berita Terkait
Pemkab Pasaman Barat gandeng Balitbang propinsi pelajari pembuatan gula merah dari sawit
Kamis, 25 April 2024 18:39 Wib
Pemkab Pasaman Barat teliti inovasi air batang sawit bisa jadi gula merah
Sabtu, 24 Februari 2024 15:56 Wib
Pemkab Pasaman Barat sambut baik peran Bank Nagari majukan pendidikan
Selasa, 20 Februari 2024 20:38 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Gubernur Sumbar: Perusahaan sawit harus jamin keselamatan pekerja
Senin, 5 Februari 2024 17:51 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib
Pasaman Barat terima bantuan dari perusahaan sawit atasi kemiskinan
Senin, 22 Januari 2024 19:47 Wib
Pemkab Pasaman Barat berikan perlindungan bagi 7.764 pekerja
Senin, 22 Januari 2024 19:33 Wib