Mahasiswa Harapkan Bela Negara Terintegrasi dengan Pemuda

id Terintegrasi dengan Pemuda

Padang, (Antara) - Sejumlah mahasiswa di kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengharapkan agar konsep bela negara yang diwacanakan pemerintah dapat menyatu atau terintegrasi dengan berbagai golongan pemuda.

"Konsep bela negara itu sesuatu yang bagus bagi bangsa dan negara namun dalam pelaksanaannya pemuda menjadi tombaknya," kata salah satu pembina Resimen Mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Budi di Padang, Kamis.

Dia menjelaskan dalam integrasi dengan pemuda ini yakni menggagas program yang berkaitan dengan bela negara dan cinta tanah air dengan melibatkan pemuda Indonesia sebagai pelaksana tugasnya.

Dalam hal ini wacana Kemenhan yang akan menanamkan konsep bela negara sejak usia dini dirasa tepat untuk membiasakan sikap bela negara hingga usia dewasa.

Dengan begitu katanya, dalam perkembangannya akan dihasilkan pemuda yang siap membela bangsa dan tanah airnya.

"Pendidikan bela negara untuk pemuda tidak hanya dalam bentuk konsep militer namun pada pembenahan mental," katanya.

Pembenahan mental ini katanya sangat tepat menjadi prioritas dalam konsep bela negara tersebut.

Dengan pemuda sebagai sasaran pelaksananya pembenahan mental dalam bela negara juga akan tepat.

"Pembenahan mental ini penting Untuk bela negara dengan kondisi sekarang yang banyak timbul perpecahan dan pertentangan," imbuhnya.

Mahasiswa lain dari Universitas Ekasakti Hendrizal menilai peran pemuda dalam bela negara bukan hanya untuk berperang saja.

Namun juga dapat dilakukan melalui bidang lain semisal pengembangan kebudayaan.

Menurutnya pemuda yang nantinya menjadi wajib bela negara dapat melakukan promosi kebudayaan daerah seperti kesenian ke luar negeri.

Selain itu dengan mengabdi sebagai wajib bela negara pemuda dapat bekerja di instansi yang memiliki peranan dalam pengembangan pariwisata, ucapnya.

Sementara itu pakar politik Asrinaldi menilai konsep bela negara tidak jelas tujuannya.

Menurutnya hal itu hanya sebuah kepentingan politik semata. (*)