Pemkot Harapkan Prosesi Ritual Tabuik Tidak Anarkis

id Pesta Tabuik 2015

Pariaman, (Antara) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, mengharapkan prosesi ritual Pesta Budaya Tabuik 2015 dapat diselenggarakan tanpa tindakan anarkis.

"Kita berharap prosesi awal hingga akhir nanti tidak ada tindakan anarkis dari dua anak nagari yang menyelenggarakan pesta budaya tabuik," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, Efendi Jamal di Pariaman, Senin.

Menurutnya prosesi ritual tabuik merupakan suatu kebudayaan yang harus diselenggarakan dengan lancar tanpa harus adanya pergesekan fisik secara nyata.

Dalam ritual budaya pesta tabuik, biasanya pergesekan secara fisik terjadi pada saat dua anak nagari "Basalisiah" (bertemu) di Simpang Tugu tabuik.

Saat kedua anak nagari tersebut basalisiah, di sanalah terjadi bentrokan mulai dari cercaan, saling dorong mendorong hingga pertengkaran.

"Biasanya pada tahun-tahun sebelumnya saat ke dua anak nagari basalisiah, mereka akan terlibat baku hantam," ucap dia.

Efendi menambahkan, benturan fisik tersebut memiliki alasan tersendiri. Salah satunya mencerminkan perang Karbala saat Husein cucu Nabi Muhammad SAW dibunuh oleh penguasa Yazid Bin Muawiyah.

Biasanya dalam prosesi budaya tabuik, basalisiah terjadi lebih dari satu kali. Namun pada tahun ini, dari dua ritual sakral yang telah dilangsungkan tidak ada terjadi bentrokan antara kedua kubu yakni Tabuik Subarang dan Tabuik Pasa.

"Kita berharap kekompakan dan kebersamaan selalu dijaga dan perbuatan yang kurang baik dihindarkan bersama," tuturnya.

Sementara itu, Nasrun Jon (73) salah seorang tuo Tabuik Subarang mengatakan, berkaca pada tahun-tahun sebelumnya pemkot setempat seakan kurang bertanggung jawab penuh saat bentrokan yang sudah terjadi.

"Kita cukup kecewa dengan pemkot, seharusnya saat terjadi bentrokan fisik para panitia besar harus di lapangan untuk membimbing," ucap dia.

Meskipun demikian, dikatakanya, dari dua ritual sakral yang sudah berlangsung, tidak ada terjadi bentrokan antara Tabuik Subarang dan Tabuik Pasa.

Nasrun menjelaskan, seharusnya panitia besar dalam hal ini pemkot bisa terlibat langsung dan membimbing para anak-anak tabuik.

"Dulu sewaktu Bupati Anas Malik, ia langsung turun ke lapangan untuk membimbing para anak kemenakan dalam prosesi budaya tabuik," tambahnya.

Ia berharap ke depanya, para panitia besar selain membantu secara materi, juga bisa membimbing secara penuh agar acara tersebut berjalan lancar. (*)