Anggota DPR-RI Sumbang Sapi Kurban di Mesir

id Sumbang Sapi Kurban di Mesir

Kairo, (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Prof Dr Bachtar Aly menyumbang seekor sapi kurban untuk dibagikan kepada mahasiswa Indonesia pada Kamis.

"Sumbangan sapi kurban ini merupakan bagian dari rasa sayang saya kepada mahasiswa Indonesia di Mesir," kata Prof Bachtiar seperti dikutip anggota Panitia Idul Adha 1436 Hijriyah, Syamsul Alam.

Prof Bachtiar Aly merupakan mantan Duta Besar RI untuk Mesir pada 2002-2005, yang dikenal sebagai salah satu Dubes yang sangat dekat dengan mahasiswa.

Syamsul Alam mengungkapkan, jauh sebelum menjadi anggota DPR-RI, Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia itu setiap Idul Adha selalu selalu menyumbangkan hewan kurban di Mesir.

Ketua Panitia Idul Adha KBRI Kairo, Harun Syaifullah, menjelaskan, jumlah hewan kurban yang penyembelihannya dilangsungkan di Masjid Sekolah Indoneia Kairo itu terdapat 25 ekor hewan, terdiri atas tujuh ekor sapi, 15 ekor kambing dan tiga ekor domba.

Selain Prof Bachtiar penyumbang sapi juga di antaranya Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi.

"Daging hewan kurban itu dibagikan kepada WNI dan warga miskin Mesir di sekitar Masjid Indonesia," ujar Harun.

Sementara itu, Halal Bihalal warga negara Indonesia (WNI) dipusatkan di Masjid Al Salam di Distrik Hayl Asyir, Nasr City, kawasan tempat bermukimnya mahasiswa Indonesia di Mesir.

Halal Bihalal Idul Adha ini merupakan kerja sama antara KBRI, Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI), dan Wihdah PPMI-Putri.

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Kairo, Meri Binsar Simorangkir, menyatakan rasa bangganya atas membludaknya kehadiran WNI yang umumnya mahasiswa.

"Kita bersyukur banyaknya mahasiswa yang hadir dalam Halal Bihalal ini untuk mempererat silaturrahim," ujar KUAI mewakili Dubes Nurfaizi yang sedang bertugas ke Indonesia.

Ketua Wihdah PPMI-Putri, Zakia Rahmah, mengakui membludaknya mahasiswa dalam acara Halal Bihalal di Masjid Al Salam.

"Sejumlah 1.400 kotak nasi dan lauk pauk yang disediakan pania ludes, dan bahkan ada yang tidak kebagian sehingga panitia harus membeli makanan tambahan," kata Zakia Rahmah.

Beberapa mahasiswa kepada ANTARA di sela Halal Bihalal itu mengungkapkan rasa puas mereka atas hidangan khas Indonesia tersebut.

"Alhamdulillah, hidangan kali ini memuaskan dibanding hindangan pada Idul Fitri lalu yang ketika itu lauknya hanya telur," ujar Bagus Fadli, mahasiswa asal Banten.

Pujian senada diutarakan Syahrul Syarif, mahasiswa asal Sulawesi Selatan, Muhammad Faiq, mahasiswa asal Jawa Timur, dan Dr.Yusuf Ahmad, Sp.Ot, dokter ahli bedah tulang yang sedang melakukan penelitian di Universitas 6 Oktober di Mesir.

"Alhamdulillah, saya kira semua yang hadir termamsuk mahasiswa puas atas Halal Bihalal ini", papar Muhammad Faiq.

Di samping mahasiswa, sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Mesir juga menghadiri Halal Bihalal di Masjid Al Salam tersebut.

"Rasa bahagia bisa kumpul bareng, bersilaturrahim dengan sesama warga Indonesia, dan mencicipi hidangan khas Indonesia," tutur Nayla Adam Anwar asal Banten.

Di sisi lain, Idul Adha kali ini untuk pertama kali WNI shalat berbarengan waktunya dengan jamaah warga Mesir.

Idul Adha atau Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya biasanya WNI melangsungkan waktu shalat tersendiri setelah warga Mesir, begitu pula khotbahnya pun menggunakan bahasa Indonesia. (*)