Citilink Gaet Konsumen Melalui Tradisi Lokal

id Citilink

Citilink Gaet Konsumen Melalui Tradisi Lokal

Maskapai Citilink di Bandara Internasional Minangkabau. (Foto Maril Gafur)

Padang, (Antara) - Sebagian kita mungkin pernah mendapatkan pesan seluler pada telepon genggam masing-masing berupa pantun dari maskapai Citilink.

"Ke pasar beli buah rambutan, Promo Citilink heboh dan bikin gregetan", "Buah belimbing di atas genteng

naik Citilink semakin ganteng".

"Batu akik diasah beling, mau cantik, naik Citilink..."

Pesan yang dikemas dalam bentuk pantun itu mengingatkan kepada tradisi komunikasi yang begitu halus syarat dengan makna yang telah lama menjadi tradisi khususnya bagi masyarakat Minangkabau. Makna dalam bait-bait pantun ada ajakan atau promosi, tapi tidak terlalu kentara.

Namun pesannya sampai dan cukup komunikatif sesuai dengan konteks daerah. Bahkan, tak luput pula ada bait pantun-pantun yang disampaikan dalam komunikasi tradisional ini dalam bentuk sindiran-sindiran. Tergantung muatan pesan dan konteks suasana.

Bila dicermati dalam hal ini, kru Citilink khusus di Sumatera Barat untuk menyentuh konsumennya melalui pendekatan tradisi di tengah persaingan maskapai penerbangan makin hari terus bertambah ketat untuk mendapatkan konsumen setianya.

Salah satu faktornya karena semakin bertambah maskapai penerbangan, termasuk intensitas ada yang melakukan penambahan jadwal, sehingga pilihan-pilihan masyarakat makin banyak. Baik soal jadwal penerbangan, termasuk merek maskapai yang diinginkan.

Seiring dengan itu, perusahaan yang melayani jasa tiket perjalanan udara kian menjamur pula. Dibalik ketat persaingan antar kompetitor pada transportasi udara tersebut, inovasi dan kreatif dalam promosi dan keunggulan yang ditawarkan untuk menggugah para konsumen yang pada akhirnya menentukan bertahan dan tertariknya penumpang menikmati perjalanan dengan maskapai tersebut.

Gagasan yang diterapkan manajemen Citilink dalam menyentuh kalangan konsumen melalui pendekatan tradisi tersebut dinilai sangat tepat.

Sehingga pantun menjadi "maskotnya" kru Citilink dalam membangun komunikasi dengan konsumennya di daerah itu. Karena isi pantun yang singkat-singkat itu, ada lucunya ketika dibaca dan syarat menghibur juga.

Tentulah setiap orang yang membaca tidak merasa terganggu mendapatkan pesan elektronik di telepon genggam atau pesan di bbm blackberrynya. Kendati pun setelah pesan promo melalui pantun itu, begitu menyusul pula penawaran-penawaran berikutnya. Dari harga tiket yang diskon sampai 25 persen.

Info lain tentang perkembangan maskapai Citilink, tak luput pula terkait dengan rute dan jadwal penerbangan baru. Atau pun kalau terjadi perubahan. H. Sukrial salah seorang pelanggan maskapai penerbangan Citilink mengakui, dirinya suka dengan cara promo yang dilakukan kru Citilink via pesan singkat elektronik tersebut.

Beda dengan manajemen bisnis produk lainnya, yang sering membuat kesal ketika SMS masuk ke telepon genggam. Pasalnya terlalu berlebihan dan ada pula yang langsung menawarkan jenis-jenis produknya serta menyebutkan keunggulannya.

"Promo kebanyakan cenderung blak-blakan mengajak konsumen, sehingga membuat simpati masyarakat tak tertarik. Berbeda kalau melalui pendekatan tradisi dan budaya promonya, konsumen tak merasa terganggu masuk pesan promosi produk tersebut," jelasnya.

Tidak berlebihan juga, tambah pria yang bekerja di swasta itu, atas penilaian terhadap konsep promo kru Citilink, karena apa yang dituangkan dalam t pesan SMS dibuktikan, baik soal jadwal penerbangan yang bisa dibilang jarang sekali terjadi penundaan.

"Awak...(saya, red) sudah beberapa kali naik pesawat Citilink rute Padang-Jakarta selalu tepat waktu. Tak tahu juga kalau dengan orang yang lain atau rute berbeda Ada mengalami delay," ujar Sukrial. Penumpang yang pernah menikmati perjalanan dengan Citilink mengakui, dirinya tidak merasa terganggu dengan masuk promo dengan cara, gaya bahasa pantun tersebut.

Karena bahasanya ada yang terkadang lucu dan bisa juga buat tertawa, serta membuka inspirasi untuk membalas dengan pantun.

Distrik Sales Manager Citilink Padang Sugiarto ketika dikonfirmasi pernah menyampaikan konsep promo dengan pendekatan pantun punya tujuan multi sebenarnya, di antara lain untuk melestarikan dan menggairahkan kembali tradisi yang sudah berkembang sejak dulu.

Tujuan lain tentu sebagai pintu masuk untuk promosi yang menyesuaikan dengan konteks tradisi dan budaya daerah. Apalagi, dewasa ini kemajuan teknologi terus berkembang, termasuk dengan alat komunikasi.

Peluang untuk promosi cukup potensial, bisa bergabung di grup media sosial, apakah itu Facebook, blackberry , twitter tetapi tentu tak boleh lupa dengan budaya dan tradisi serta karakter masyarakat di satu daerah. Karenanya, tambah dia, sejak awal melayani penumpang di Sumbar. Dimana bumi dipijak, disitu langit di junjung ujar Sugiarto.

Citilink mulai melayani penumpang dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), maka konsep promo dengan pendekatan pantun dilakukan dan terus berlanjut, tambahnya. Pantun setidaknya menjadi pembuka, baru dilanjutkan dengan pesan promo. Jadwal di bawah ini salah satu isi pesan promonya.

"Pergi ke pasar membeli tahu,

tahunya di tumis tambah toge.

Citilink punya jadwal baru.

Padang ke Jakarta terbang juga jam 15:55 sore".

.***