Polresta Padang Kerahkan Personel Satu SSK Amankan Balai Kota

id polisi, amankan, balai, kota, padang

Polresta Padang Kerahkan Personel Satu SSK Amankan Balai Kota

Ilustrasi. (Antara)

Padang, (AntaraSumbar) - Kepolisian Resor Kota Padang mengerahkan Satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) untuk mengantisipasi massa dari Ormas Forum Masyarakat Minang (FMM) yang rencananya berunjuk rasa di Balai Kota setempat.

"Polresta Padang menurunkan sebanyak 1 SSK atau berjumlah 100 personil untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Wakil Kepala Satuan Sabhara Polresta Padang, AKP Jhon Priyono di Padang, Kamis.

Ia berharap massa FMM untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib tanpa adanya tindakan anarkis.

"Seandainya situasi tidak terkendali kami akan meminta tambahan personel," kata dia.

Sementara itu, Ketua FMM, Masfar Rasyid berjanji tidak akan melakukan perbuatan anarkis dan akan menaati peraturan yang ada.

"Kami datang sebanyak 15 orang dan dengan hati tenang untuk membicarakan beberapa hal dengan Wali Kota Mahyeldi Ansharullah," katanya.

Ia mengatakan sesuai rencana ia dan anggotanya sengaja mendatangi wali kota untuk melakukan dialog dengan tema "Kami Masyarakat Minangkabau Menolak Land Mark Karena Jelmaaan Dari Super blok Siloan".

Rombongan diterima oleh Asisten III Pemkot Padang, Corry Saidan dan mengatakan bahwa wali kota sedang tidak di tempat karena ada beberapa agenda di luar.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada ormas FMM karena datang dengan tertib dan berjanji akan mengagendakan pertemuan dengan wali kota.

Terpisah, Dandim 0312 Padang Letkol Inf Efran Herriyanto, mengimbau organisasi masyarakat yang akan melakukan kegiatan demonstrasi itu untuk berpikir jernih menyikapi isu negatif tentang rencana pembangunan proyek "Padang Landmark" di Padang.

"Seharusnya masyarakat memikirkan keuntungan dan kerugian sebelum melakukan aksi penolakan," katanya.

Ia menyampaikan hal itu setelah mendapat laporan akan ada aksi demo yang dilakukan sekelompok ormas yang menolak pembangunan proyek tersebut di Padang.

Menurutnya alasan kristenisasi atau pemurtadan yang diapungkan ormas tersebut tidak berdasar dan beralasan.

Sebab, katanya, saat ini pembangunan proyek kota tersebut masih belum jelas dan investor yang menanamkan modal pun belum diketahui.

"Alangkah baiknya ormas menahan diri dan tidak melakukan sesuatu yang mengganggu keamanan dan ketertiban," kata dia. (cpw10)