UNHCR: 300 Pengungsi Aceh Tanpa Orang Tua

id UNHCR

Jakarta, (Antara) - Perwakilan lembaga perlindungan untuk pengungsi dari PBB (UNHCR) untuk Indonesia, Thomas Vargas mengatakan sebanyak 300 anak hingga remaja pengungsi di Aceh tanpa dampingan orang tua.

"Banyak yang tidak ada dampingan orang tua, salah satu misi kami adalah mempertemukan kembali mereka dengan keluarganya," kata Thomas usai menghadiri acara penandatanganan kesepahaman dengan PMI di Jakarta, Jumat.

Pengungsi yang ada di Aceh memiliki berbagai kisah dan latar belakang. "Kebanyakan memang pencari suaka dari kelompok Rohingnya, namun tidak sedikit juga yang mereka bertujuan mencari keluarga dekat," katanya.

Menurut data, sebagian besar berencana pergi ke Malaysia mencari kerabat dekat, namun ikut bersama rombongan lain tertuju ke Indonesia (Aceh).

Proses sebelum diantarkan menuju keluarga masing-masing, para pengungsi akan didata secara administrasi terlebih dulu.

Saat ini UNHCR sedang menggandeng pihak palang merah di beberapa negara terkait untuk membantu masalah pengungsi.

"Masalah pengungsi di Aceh memang perlu perhatian khusus, maka kami akan berkerja sama dengan PMI untuk mengatasi masalah ini," tuturnya.

UNHCR bersama PMI akan mendata ulang para pengungsi yang ada, kemudian akan dibantu dengan mempertemukan kerabat terdekatnya.

Jika memungkinkan, akan mempertemukan pengungsi dengan keluarga masing-masing.

Oleh karena itu UNHCR bersama PMI telah menandatangani berkas kesepahaman dalam mengatasi pendatang yang mencari suaka perlindungan.

Salah satu bentuk kerja samanya adalah membantu serta memberi keamanan bagi para pengungsi atau pencari suaka dari negara terdekat ketika singgah di Indonesia.

Selain itu, (UNHCR) untuk Indonesia akan memberi kemampuan keterampilan kerja bagi pengungsi atau pencari suaka yang memutuskan tinggal dalam jangka waktu lama di negara lain.

Ia menjelaskan, dengan memberi kemampuan kerja tersebut, akan menambah kepercayaan diri bagi pengungsi serta secara psikologis akan menumbuhkan semangat hidup yang baru.

"Itu akan memberi semangat baru bagi mereka (pengungsi), selain itu agar tidak menjadi beban negara penanggung," katanya. (*)