TPID Sumbar Fokus Antisipasi Inflasi Jelang Ramadhan

id TPID, Sumbar, Inflasi, Jelang, Ramadhan

Padang, (AntaraSumbar) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Barat (Sumbar) fokus mengantisipasi tekanan inflasi menjelang bulan Ramadhan dan memasuki masa liburan sekolah, kata Wakil Ketua Tim Koordinasi TPID Sumbar Puji Atmoko di Padang, Rabu.

Menurut dia, langkah pertama yang dilakukan adalah membangun harapan positif di masyarakat.

"Untuk itu, TPID diharapkan aktif membangun komunikasi positif, baik melalui aksi nyata turun ke pasar-pasar maupun melalui media massa mencegah penaikan harga kebutuhan pokok," katanya.

Menurut dia terdapat sejumlah rencana program yang memperoleh perhatian khusus dari Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Pertama, Pertamina bersama TPID Sumatera Barat serta kabupaten dan kota diminta memperlancar distribusi dan menjamin pasokan BBM dan elpiji selama bulan Ramadhan.

"Ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan kelancaran pasokan bagi masyarakat," ujar dia.

Selanjutnya, Bulog Sumbar diminta melakukan operasi pasar pada bulan Ramadhan dan merealisasikan penyaluran beras miskin bulan Juni dan Juli demi menjaga kestabilan harga di pasaran.

Selain itu, Dinas Perhubungan bersama seluruh elemen terkait harus memantau penerapan kebijakan izin jalan bagi truk pengangkut sembako pada periode tujuh hari sebelum Lebaran dan tujuh hari sesudahnya demi menjaga kelancaran pasokan.

Sementara, Kepala BPS Sumbar Yomin Tofri mengemukakan menjaga ketersediaan pangan dan bahan kebutuhan pokok merupakan upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya inflasi menjelang Ramadhan.

"Pemerintah daerah harus menjaga suplai pangan dan kebutuhan pokok mulai dari tingkat produsen hingga proses penyaluran, apalagi pada waktu tertentu saat kebutuhan meningkat seperti Lebaran," kata dia.

Menurut dia dari sisi aturan pengangkutan bahan pangan dan kebutuhan pokok perlu diperlonggar agar penyalurannya tetap normal.

"Selain itu faktor transportasi juga perlu menjadi perhatian, terutama jika ada jalur logistik yang putus harus cepat diperbaiki," ujar dia.

Ia mengatakan sejumlah komoditas penting di Sumbar dipasok dari luar dan jika jalur transportasi putus maka harga akan naik.

"Ini perlu menjadi perhatian agar dilakukan upaya antisipasi," katanya. (*)