Jakarta, (Antara) - Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan pengungkapan kasus dugaan pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori alias Ace merupakan tantangan bagi nama institusi Kepolisian RI.
"Kalau polisi tidak segera mengungkap kasus ini, akan memalukan dan menghantui penegakan hukum Indonesia. Itu akan membuktikan penegakan hukum Indonesia masih lemah," kata Hendardi kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Hendardi mengatakan pengungkapan kasus Ace merupakan jaminan hak publik akan penegakan hukum dan pembuktian kredibilitas kepolisian di tengah sorotan publik, khususnya terhadap perseteruan antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau polisi bisa mengungkap kasus penyidik KPK Novel Baswedan yang sudah terjadi belasan tahun, mengapa kasus pembunuhan mahasiswa di kampusnya sendiri tidak bisa cepat diungkap? Pengungkapan kasus Ace ini merupakan hak publik," tuturnya.
Hendardi menilai sikap keluarga korban yang sejak awal bersikeras bahwa Ace dibunuh, bukan bunuh diri seperti dugaan yang dinyatakan polisi sebelumnya, merupakan pelajaran berharga bagi kepolisian.
Menurut Hendardi, polisi seharusnya jangan mudah menyampaikan dugaan yang pada akhirnya salah. Karena itu, dia mendesak pemberian sanksi kepada pejabat polisi di tingkat lokal yang telah menyampaikan dugaan kepada publik secara terburu-buru dan keliru.
"Polisi juga di awal tampak enggan melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan menyampaikan dugaan bunuh diri. Itu pernyataan yang menyederhanakan permasalahan," katanya.
Karena itu, Hendardi mengatakan polisi harus mendapat kritik keras karena sebelumnya sudah mengeluarkan pernyataan dugaan bunuh diri.
"Sudah lama mengusut, ternyata dugaan yang disampaikan kepada publik keliru. Polisi harus segera mengungkap kasus ini, kalau tidak akan menjadi suatu hal yang memalukan dan menghantui penegakan hukum kita," tuturnya.
Menurut Hendardi, penanganan kasus pembunuhan Ace yang berlarut-larut bisa berdampak pada psikologi pada orang tua yang anak-anaknya berkuliah di UI. Mereka bisa saja khawatir kejadian serupa menimpa anaknya. (*)
Berita Terkait
Pemuda Sijunjung jadi Delegasi pada Asian Creative and Digital Economy Youth Summit (ACE-YS) 2023
Kamis, 2 November 2023 14:07 Wib
Erick Thohir: ACE-YS pendorong inovasi di industri kreatif
Sabtu, 28 Oktober 2023 20:16 Wib
Diisukan berpotensi bubar, Golkar tegaskan KIB masih solid
Selasa, 7 Maret 2023 20:47 Wib
Riuh soal dana haji untuk proyek, ini kata DPR
Senin, 7 Juni 2021 8:51 Wib
Polisi ungkap penyelundupan imigran Rohingya di tengah laut Aceh , penjemput dibayar Rp10 juta
Selasa, 27 Oktober 2020 14:47 Wib
Oknum sipir Lapas Langsa simpan 20,57 kg sabu-sabu di rumahnya
Jumat, 11 Oktober 2019 16:21 Wib
Tuduhan penggelembungan suara, BPN dinilai mengada-ada
Jumat, 14 Juni 2019 16:19 Wib
Golkar ucapkan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf
Selasa, 21 Mei 2019 15:22 Wib