DPRD Sumbar Terima Rekomendasi Lengkapi Pembahasan LKPj

id DPRD, Sumbar, Rekomendasi, Pembahasan, Lkpj

Padang, (Antara) - DPRD Sumatera Barat (Sumbar) menerima rekomendasi dari beberapa pihak guna melengkapi pembahasan terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir masa jabatan gubernur 2010 - 2015. Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim di Padang, Senin mengatakan, demi terwujudnya objektifitas dan keakuratan pembahasan LKPj pihaknya mendatangkan narasumber yang dapat mewakili dari beberapa bidang pembahasan dalam LKPj tersebut.

"Walaupun sebenarnya mempunyai keterbatasan waktu dalam pembahasan LKPj tersebut untuk para pansus, kami harapkan tidak akan mengurangi dari kualitas rekomendasi yang nantinya diberikan, sehingga kekurangan yang terjadi pada masa Gubernur saat ini tidak akan terulang untuk masa yang akan datang," katanya.

Sementara itu, Sjafrizal dari Universits Andalas (Unand) menilai, kinerja pembangunan ekonomi Sumbar berjalan baik hanya pada dua tahun pertama pelaksanaan RPJMD 2010-2015, namun mulai menurun pada 2013 dan 2014 sehingga berada di bawah terget RPJMD.

Ia melanjutkan, hal ini disebabkan karena rendahnya pertumbuhan ekonomi daerah tersebut serta tingginya tingkat penganguran dan kemisikinan. Sehingga mengakibatkan pencapaian tingkat kemakmuran ekonomi daerah di bawah target RPJMD.

Namun selain itu, katanya, pencapaian yang cukup baik dapat diliat dari kualitas sumber daya manusia yang selalu berada diatas target RPJMD.

Hal yang serupa dikemukakan Elfindri yang juga berasal dari Unand, membahas pertumbuhan ekonomi Sumbar yang mengalami masalah terutama terhadap inflasi, yang harus dapat dikendalikan khususnya pada beras.

Ia menambahkan, perlu adanya peningkatan peran pada sektor pertanian terutama pada komuditas impor, kedele jagung dan daging. Hal tersebut guna menimimalisir tingkat masyarakat miskin yang umumnya naik pada 2013-2014.

Ia menambahkan, sementara pada masalah pengangguran pada tinggat pendidikan Perguruan Tinggi (PT) tinggi dibandingkan untuk pendidikan setrata SMK, SMA dan bahkan berpendidikan rendah serta menengah cenderung mengalami penurunan.

Sementara Mawardi Effendi dari UNP, persoalan pengangguran pada tingkat pendidikan tersebut bukan disebabkan pada masalah pendidikan itu sendiri melainkan ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas. (cpw2)