Lagos, (Antara/Xinhua-OANA) - Sebanyak 234 perempuan dan anak-anak kembali diselamatkan oleh tentara Nigeria dari Hutan Sambisa di bagian timur-laut negeri itu pada Kamis (30/4).
Juru Bicara Militer Nasional Nigeria May-Jen. Chris Olukolade di dalam pernyataan yang diterima Xinhua, Sabtu (2/5), mengatakan mereka yang diselamatkan telah diungsikan ke pusat penyaringan.
Ia menyatakan orang yang baru diselamatkan tersebut menambah orang yang sebelumnya diselamatkan selama operasi yang berlangsung di daerah itu.
Ia menambahkan, serangan terhadap hutan tersebut dilanjutkan dari beberapa arah, kutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.
Ia juga menyatakan upaya saat ini dipusatkan pada penyelamatan warga sipil yang disandera dan menghancurkan semua instalasi serta kamp gerilyawan fanatik di hutan itu.
Pada 28 April, sebanyak 300 perempuan yang belum diidentifikasi diselamatkan oleh tentara Nigeria di Hutan Sambisa, yang bergolak, setelah operasi berani dan tepat sasaran.
Sebanyak 300 pelajar putri diculik dari Kota Kecil Chibok yang terpencil di Nigeria setahun lalu. Puluhan anak perempuan melarikan diri tapi 219 gadis lagi belum ditemukan.
Penculikan tersebut memicu kemarahan internasional, tapi kebanyakan orang itu masih belum ditemukan kendati Barat berjanji akan membantu mencari mereka dan satu upaya Chad untuk menengahi pembebasan mereka.
Presiden terpilih Nigeria Muhammadu Buhari telah berikrar akan melakukan segala upaya untuk membebaskan pelajar putri tersebut --yang diculik oleh anggota Boko Haram setahun lalau, tapi mengakui tidak jelas di mana mereka akan bisa ditemukan.
Pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau menyatakan anak perempuan itu telah "dinikahkan" dengan petempurnya.
Anggota Boko Haram telah menculik sedikitnya 2.000 anak gadis dan perempuan sejak awal 2014. Kelompok fanatik tersebut membuat mereka jadi tukang masak, budak seks dan petempur, dan kadangkala membunuh mereka yang tak mau patuh.
Dana Anak PBB (UNICEF) menyebutkan, sebanyak 800.000 anak telah dipaksa menyelamatkan diri dari pertempuran.
Jumlah anak kecil yang tak bisa belajar di sekolah dasar di Nigeria telah naik dari delapan juta pada 2007 jadi 10,5 juta, jumlah paling banyak di dunia, katanya. (*)
Berita Terkait
Deforestasi hutan Sumatera Barat
Rabu, 27 Maret 2024 15:51 Wib
Walhi nilai komitmen Gubernur Sumbar lemah soal penindakan perambah hutan
Senin, 25 Maret 2024 9:18 Wib
Pemkab Pesisir Selatan siap koordinasikan dugaan pembalakan hutan di Lubuk Nyiur
Senin, 18 Maret 2024 18:24 Wib
BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Senin, 11 Maret 2024 18:25 Wib
Berdayakan hutan konservasi Sumbar, PLN dan BKSDA-BTNS tandatangani kerja sama
Kamis, 22 Februari 2024 10:11 Wib
Sumbar terima hibah Rp53 miliar karena turunkan emisi karbon
Sabtu, 17 Februari 2024 7:46 Wib
KKI Warsi sebut tutupan hutan di Sumbar 2023 naik tiga ribu hektare
Rabu, 24 Januari 2024 20:40 Wib
Refleksi PSDA Sumbar: ancaman bencana ekologis dan antisipasinya melalui perhutanan sosial
Rabu, 24 Januari 2024 17:37 Wib