Jakarta, (Antara) - Pemerintah menargetkan produksi kilang di dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sendiri atau sudah berswasembada pada 2025.
Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya berencana membangun empat kilang baru berkapasitas masing-masing 300.000 atau total 1,2 juta barel per hari dalam 10 tahun ke depan untuk mencapai target swasembada BBM tersebut.
"Investasinya Rp100-120 triliun per kilang karena ini terintegrasi dengan petrokimia atau totalnya sekitar Rp400-480 triliun," katanya.
Menurut dia, proyek tersebut akan dilakukan secara khusus seperti program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.
"Pembangunan kilang ini akan menjadi program prioritas nasional. Jadi, ada perpres khusus, mirip sekali dengan program 35.000 MW," ujarnya.
Ia mengakui pembangunan kilang BBM tidak bisa dengan skema biasa, sehingga perlu kebijakan dan regulasi dengan insentif yang khusus seperti program 35.000 MW.
"Kami harapkan perpres kilang BBM selesai dalam waktu dekat, sehingga proses pengadaan bisa segera dimulai," katanya.
Menurut dia, skema pengadaan bisa seperti proyek 35.000 MW melalui penunjukan langsung.
Ia mengatakan, skema yang paling memungkinkan dan cepat dilakukan adalah penugasan pemerintah ke PT Pertamina (Persero) dan selanjutnya Pertamina mencari mitra.
Selain kilang baru, Wiratmaja menambahkan, program swasembada BBM tersebut sudah termasuk revitalisasi empat kilang Pertamina.
Keempat kilang yang akan direvitalisasi tersebut adalah Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Dumai dengan target penambahan produksi BBM sekitar 800.000 barel per hari.
Dengan demikian, melalui pembangunan dan revitalisasi delapan kilang tersebut, maka didapat tambahan produksi BBM sekitar dua juta barel per hari.
Saat ini, produksi kilang dalam negeri yang dimiliki Pertamina sekitar 800.000 barel BBM per hari.
Pertamina memperkirakan kebutuhan investasi revitalisasi kilang atau "refinery development master plan" (RDMP) itu mencapai 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp300 triliun.
Wiratmaja mengatakan, pada 2025, dengan asumsi pertumbuhan empat persen per tahun, maka konsumsi BBM dalam negeri diperkirakan 2,5-2,6 juta barel per hari atau meningkat dibandingkan 2015 sebesar 1,5 juta barel per hari.
"Kalau delapan proyek kilang ini selesai, maka kita tidak perlu impor BBM lagi, tapi hanya impor 'crude' saja. Bahkan, dimungkinkan kita ekspor BBM," ujarnya.
Ia menambahkan, proyek kilang BBM tersebut akan meningkatkan ketahanan energi. (*)
Berita Terkait
Dari lumbung pangan desa ke lumbung pangan dunia
Senin, 24 Oktober 2022 6:19 Wib
Presiden Jokowi klaim Indonesia miliki ketahanan pangan yang baik
Minggu, 14 Agustus 2022 14:27 Wib
Petani Sumbar didorong percepatan tanam padi menuju swasembada pangan
Selasa, 14 Juli 2020 20:12 Wib
OKU Timur pecahkan Rekor Muri inseminasi sapi terbanyak
Rabu, 30 Oktober 2019 21:02 Wib
Kabupaten Solok bagian swasembada bawang putih nasional
Jumat, 26 Juli 2019 15:19 Wib
Empat kepala daerah di Sumbar bersaing rebut penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara
Jumat, 19 Juli 2019 16:06 Wib
Untuk swasembada bawang putih, ini luas lahan yang dibutuhkan
Selasa, 16 Juli 2019 21:24 Wib
Populasi sapi potong Indonesia meningkat, Jatim penyumbang terbesar
Jumat, 28 Juni 2019 14:41 Wib