Jakarta, (Antara) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang kemudian dialihkan ke pertalite merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kualitas bahan bakar.
"Premium itu masih RON 88 harus ditingkatkan, itu berguna untuk memperbaiki kelancaran kendaraan masing-masing karena premium oktannya tinggi," kata Wapres di Jakarta, Senin.
Menurut Wapres, karena kualitasnya lebih baik dari premium maka otomatis harganya juga lebih tinggi.
Wapres mengatakan, bahan bakar petralite merupakan produk baru dengan kualitas oktan diatas bahan bakar minyak premium.
Menurut dia, petralite tidak akan diberikan subsidi namun harga yang dipatok akan berada di bawah harga BBM Pertamax.
Kisaran harga pertalite dengan RON 90 dikisaran Rp8.000-Rp8.300 per liter di bawah Pertamax yang saat ini berkisar Rp8.600 per liter.
Sebelumnyan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan pihaknya telah memberi "lampu hijau" atau izin kepada PT Pertamina (Persero) untuk meluncurkan varian baru BBM pengganti premium bernama pertalite.
Menurut Sudirman, peluncuran pertalite untuk menghapus secara bertahap peredaran premium di masyarakat, produk premium memiliki fitur yang tidak ramah lingkungan dan kerap menimbulkan kecurigaan lantaran spesifikasinya yang sudah tidak ada di pasar internasional. (*/sun)
Berita Terkait
Sembilan orang yang meninggal dalam kecelakaan KM 58 alami luka bakar
Senin, 8 April 2024 13:11 Wib
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Kelapa bakar sajian khas Ramadhan di Aceh Barat
Jumat, 15 Maret 2024 12:08 Wib
Sumbar impor bahan bakar mineral senilai Rp479 miliar
Sabtu, 2 Maret 2024 5:26 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Ada memar dan luka bakar pada korban kasus perundungan di Tangsel
Selasa, 20 Februari 2024 9:37 Wib
Pertemuan Bulanan di Awal 2024, Genny Hendri Septa Bakar Spirit Pengurus dan Kader PKK
Senin, 12 Februari 2024 18:45 Wib
Anies bakar semangat pendukungnya dengan istilah keringat kristal
Sabtu, 10 Februari 2024 18:15 Wib