Tim SAR Kesulitan Masuk ke Kapal Tenggelam di Perairan Belawan

id Tim SAR Kesulitan Masuk ke Kapal Tenggelam di Perairan Belawan

Belawan, Sumut, (Antara) - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan pada pencarian hari ke-10, Jumat, mengalami kesulitan untuk menerobos masuk ke dalam badan Kapal Kumala Endah yang tenggelam di Perairan Belawan, Provinsi Sumatera Utara. "Tim penyelam dihadang ombak yang sangat deras, sehingga tidak dapat melakukan pencarian empat orang lagi anak buah kapal (ABK) yang saat ini belum ditemukan," kata Kepala Seksi Operasi SAR Medan, Gusti Syaiful di Belawan. Selain ombak deras, menurut dia, pasir juga bertebaran di dalam laut, sehingga sangat mengganggu jarak pandang atau penglihatan penyelam yang melakukan pencarian terhadap ABK tersebut. "Jadi, tim penyelam yang bekerja hari ini, Jumat (3/4) sejak pukul 08.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB, tidak ada menemukan satu korban alias nihil," ujar Syaiful. Dia menyebutkan, karena derasnya arus air di lokasi tenggelamnya kapal itu, salah seorang penyelam sempat terlempar sepanjang lebih kurang 10 meter terbawa air laut yang cukup ganas. Namun, penyelam yang sudah memiliki segudang pengalaman itu, berhasil menguasai arus tersebut, sehingga tidak membahayakan keselamatan anggota SAR Medan. "Dalam pencarian korban kapal yang tenggelam itu, tim SAR juga lebih mengutamakan keselamatan mereka dan jangan sampai penyelam mengalami masalah. Hal ini harus dapat dihindari para penyelam yang melaksanakan tugas," katanya. Data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana, Belawan, hingga kini telah ditemukan lima orang ABK korban KM Kumala Endah yang tenggelam di Perairan Belawan. Jenazah ke-5 ditemukan penyelam SAR Medan, Kamis (2/4) sekitar pukul 17.30 WIB di lokasi kapal kargo yang tenggelam, dan tidak dapat diindentifikasi, karena keadaan hancur. Mayat tersebut dibawa mobil Ambulan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumut ke Jalan KH Wahid Hasyim Medan. Jenazah ABK ke-4 ditemukan petugas SAR, Rabu (1/4) sekitar pukul 15.00 WIB dan dalam keadaan terjepit di dalam kapal kargo. Sedangkan, jenazah ke-3 ditemukan Senin, (30/3) sekitar pukul 15.30 WIB oleh tim penyelam SAR Medan. Kemudian, dua ABK KM Kumala Endah yang hilang di Perairan Belawan, ditemukan Kamis (26/3) siang, yakni jenazah yang pertama dan ke-2. Kedua jenazah itu, yakni Daniel Marganda Sinaga (28) juru mudi, penduduk Jalan Tanah Jawa, Pematang Siantar dan Sutimin (49), nakhoda, penduduk Mojosono, Boyolali, Jawa Tengah. Dengan ditemukannya lima orang ABK yang hilang itu, maka tinggal empat orang lagi korban yang masih terus dicari di lokasi tenggelamnya kapal tersebut. Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian korban, berjumlah puluhan orang dan menggunakan empat unit kapal. Tim SAR Gabunga terdiri dari personel Ditpolair Polda Sumut, SAR Brimob Polda Sumut, dan Basarnas. KM Kumala Endah yang mengangkut 700 ton material konstruksi berangkat dari Pelabuhan Belawan Lama dan akan berlayar menuju Pendawangan, Kalimantan Barat, tenggelam pada Selasa (24/3) sekitar pukul 16.30 WIB. KM Kumala Endah mengangkut 14 orang ABK, lima orang di antaranya berhasil diselamatkan setelah tiga jam terapung di laut. Kelima ABK yang selamat tersebut adalah Sihol Sihombing (Mualim-2), Ferlani Sisiono (KKM), Eko Nugroho (Mandur), Reski Sucipto Pakulun (Juru Mudi), dan Ferdinan Pangaribuan (Juru Minyak). Sedangkan sembilan orang ABK lainnya hilang, yaitu Riduan (Juru Masak), Sutimin (Nahkoda), Isak Sula (Masinis-1), Suhadi (Masinis-3), Mat Mustahruddin (Juru Minyak), Aris Setiono (Juru Minyak), Repido Brahmana (Juru Mudi), Daniel Marganda Sinaga (Juru Mudi), dan Ribut Wahyu (Masinis-2). (*/jno)